Induk NYSE Gandeng Penyedia USDC untuk Tokenisasi Stablecoin di Pasar

Investasi tesebut menyoroti adopsi institusional yang berkembang dari instrumen keuangan berbasis blockchain.

oleh Natasha Amani Diperbarui 28 Mar 2025, 14:28 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2025, 14:28 WIB
Induk NYSE Gandeng Penyedia USDC untuk Tokenisasi Stablecoin di Pasar
Perusahaan induk Bursa Efek New York (NYSE), Intercontinental Exchange (ICE) telah menandatangani kesepakatan dengan Circle Internet Financial untuk menjajaki penggunaan stablecoin USDC. (Foto: Unsplash/Kanchanara)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan induk Bursa Efek New York (NYSE), Intercontinental Exchange (ICE) telah menandatangani kesepakatan dengan Circle Internet Financial untuk menjajaki penggunaan stablecoin USDC dan USYC, dana pasar uang yang ditokenisasi, di pasar keuangan tradisional.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengevaluasi aplikasi aset digital Circle di seluruh bursa derivatif, lembaga kliring, dan layanan data pasar ICE.

Mengutip Cryptonews, Jumat (28/3/2025) langkah ICE mencerminkan tren yang lebih luas dari lembaga keuangan besar yang mengintegrasikan stablecoin dan aset yang ditokenisasi ke dalam operasi mereka.

"Kami percaya Stablecoin dan mata uang digital yang ditokenisasi Circle dapat memainkan peran yang lebih besar di pasar modal," kata Presiden NYSE, Lynn Martin.

USDC Circle, stablecoin terbesar kedua di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, didukung oleh sekuritas pemerintah AS dan aset setara kas, mempertahankan patokan 1:1 terhadap dolar.

Perusahaan penyedia Stablecoin itu baru-baru ini akuisisi Hashnote, penerbit USYC, memperluas kehadirannya dalam keuangan yang ditokenisasi.

Investasi tesebut menyoroti adopsi institusional yang berkembang dari instrumen keuangan berbasis blockchain.

Adapun perusahaan besar lainnya, termasuk Fidelity dan CME Group, juga telah meluncurkan inisiatif untuk mengeksplorasi aplikasi Stablecoin dan tokenisasi aset.

ICE dan Circle akan menilai kasus penggunaan potensial dan kerangka regulasi sebelum meluncurkan produk keuangan baru berdasarkan aset digital.

Diwartakan sebelumnya, kapitalisasi pasar Stablecoin USD Coin (USDC) telah mencapai rekor baru, dengan melampaui USD 60 miliar atau Rp 994,8 triliun dan melampaui pesaing utamanya Tether (USDT) dalam pertumbuhan selama tiga bulan terakhir.

Kapitalisasi pasar USDC telah naik hingga USD 16,3 miliar atau Rp 270,2 triliun, sementara pasokan USDT hanya tumbuh USD 4,4 miliar atau Rp 72,9 triliun, menurut Artemis Analytics.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

USDT Masih Dominasi Kapitalisasi Pasar Stablecoin

Ilustrasi bursa aset kripto Tokocrypto
Ilustrasi bursa aset kripto Tokocrypto... Selengkapnya

Namun, USDT masih mendominasi peringkat kapitalisasi pasar Stablecoin yang saat ini sebesar USD 144 miliar atau Rp 2,3 kuadriliun.

Penggerak utama pertumbuhan ini adalah lonjakan aktivitas Stablecoin di Solana (SOL), dengan nilai stablecoin di jaringan baru-baru ini melampaui USD 10 miliar untuk pertama kalinya, sebagian besar didorong oleh penerbitan USDC Circle.

Menurut DefiLama, USDC sekarang mewakili hampir 80% dari total kapitalisasi pasar Stablecoin Solana senilai lebih dari USD 12 miliar atau Rp 198,9 triliun.

Baru-baru ini, Stablecoin juga telah mendapatkan daya tarik karena pemerintah di seluruh dunia memberikan kejelasan peraturan yang lebih besar tentang penerbitan dan penggunaannya.

 

Volume Transaksi Stablecoin

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Pada tahun 2024, volume transaksi Stablecoin melampaui total gabungan Visa dan Mastercard hampir 8%, menurut laporan Stablecoin Landscape oleh CEX.io.

Selama periode ini, pasokan stablecoin tumbuh sebesar 59% atau melebihi USD 200 miliar. Perkembangan tersebut mendorong pangsa Stablecoin dari total pasokan dolar AS menjadi 1%, naik dari 0,63% pada awal tahun.

Selain itu, banyak penyedia layanan keuangan dan kripto telah meluncurkan stablecoin mereka sendiri. Salah satu contoh, termasuk PYUSD PayPal, yang didukung oleh simpanan dolar AS dan Treasury jangka pendek, dan RLUSD Ripple yang didukung dolar.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya