Liputan6.com, Jakarta - Pengunjung Monas kini dapat berjalan, duduk, hingga tiduran di halaman berumput di areal monumen berujung emas itu. Pagar pembatas dan pengumuman dilarang injak rumput yang dulu terpasang kini tak nampak lagi di tepi halaman Monas.
Menurut Kepala UPT Monas Mundjirin, sejak kemarin pihaknya sudah merobohkan pagar pembatas antara jalan setapak dan rumput-rumput di Monas.
Baca Juga
Sandiaga Uno Tanggapi Pro Kontra Rencana Peresmian Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur
Penghargaan Desa Wisata Terbaik yang Berkelanjutan di 6 Destinasi Prioritas, Salah Satunya Diraih Desa Tertingi di Indonesia
Alasan Moratorium Pembangunan Hotel dan Vila di Bali Selatan Harus Segera Dibuat Rancangan Kebijakannya
"Iya kita sudah mulai (robohkan)," katanya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Advertisement
Menurut Mundjirin, selain keadaan pagar yang sebagian besar telah rusak, pencopotan atau perobohan pagar bertujuan untuk melaksanakan perintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Uno yang mengizinkan warga melintasi rumput dan menjadikan kawasan Monas layaknya Central Park di New York.
"Untuk mendukung ini menjadi park sebetulnya," ucap dia.
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
50 Persen Pagar Sudah Roboh
Saat ini, kata Mundjirin, hampir 50 persen pagar pembatas sudah dirobohkan. "Ini instruksi Pak Wagub," ujarnya.
Salah satu warga yang nampak bersantai sembari duduk-duduk di rumput hijau Monas adalah David. Warga Pademangan itu mengaku senang kini diizinkan duduk di rumput, meski ia juga khawatir kelangusngan hidup rumput di Monas itu bila terus diinjak-injak.
"Lumayan bisa santai. Tapi kasian juga sih kalau diinjek terus nanti mati (rumputnya)," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement