Pro dan Kontra Warga Jakarta Akan Hadirnya Becak

Meski kehadirannya dilarang, becak sebenarnya tidak pernah benar-benar hilang dari Ibu Kota.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 21 Jan 2018, 08:04 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2018, 08:04 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menata becak menjadi angkutan lingkungan. Sebuah rencana yang menuai pro dan kontra warga Ibu Kota.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV Minggu (21/1/2018), meski kehadirannya dilarang, becak sebenarnya tidak pernah benar-benar hilang dari Ibu Kota. Sebut saja di kawasan Pasar Rawa Badak, Koja Jakarta Utara. Puluhan abang becak masih mangkal menunggu penumpang di wilayah ini.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menata becak yang sudah beroperasi di wilayah Ibu Kota ini. Becak akan dijadikan angkutan lingkungan yang beroperasi pemukiman dan warganya membutuhkan kendaraan roda tiga tersebut.

Rencana penataan ini menuai pro dan kontra warga Ibu Kota. Bagi warga yang mata pencahariannya dengan menarik becak, tentu ini sebuah kabar baik. Adanya izin dari Anies, mereka tidak perlu lagi kejar-kejaran dengan petugas Satpol PP.

Rencana penataan becak di Ibu Kota sebenarnya bukan barang baru. Pada 2012 lalu, Joko Widodo saat masih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, pernah membuat kontrak politik yang salah satu isinya akan melindungi dan menata ekonomi informal seperti PKL, becak, nelayan tradisional dan lainnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya