Liputan6.com, Jakarta Kapal latih milik BP2IP Sorong yang telah selesai pembangunannya di Pontianak dan siap melakukan pelayaran perdana. Hal tersebut ditandai dengan penandatangan serah terima antara Dirut PT Steadfast Marine, Rudi Kurniawan Logam, Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya, Capt. Heru Susanto dan Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Sorong, Capt Heru Widada di kantor PT Steadfast Marine, Sabtu (20/1) lalu.
Kapal latih yang diberi nama pahlawan nasional yang berasal dari Papua ini, Frans Kaisiepo dijadwalkan berlayar dari galangan kapal Steadfast Marine di Pontianak pada 22 Januari 2018.
“Kapal akan meninggalkan Pontianak pada tanggal 22 Januari, semoga perjalan lancar dan senantiasa dilindungi Allah,” ungkap Kepala BP2IP Sorong, Heru Widada.
Advertisement
KL Frans Kaisiepo yang telah melakukan sea trial pada 18 Januari 2018 ini dinakhodai oleh Andreas Galih Paripurna dalam pelayaran perdananya menuju pelabuhan Sorong dengan estimasi lama perjalanan 9 hari.
Sebelumnya dua kapal latih telah melakukan pelayaran perdana, yaitu KL Laksamana Malahayati milik BP2IP Malahayati Aceh pada tanggal 26 Desember 2017 menuju Pelabuhan Malahayati Aceh dan KL Mohammad Husni Thamrin milik Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta pada tanggal 29 Desember 2017 menuju Pelabuhan Tanjung Priok.
Alasan Kapal Latih Dinamai Nama Pahlawan Nasional
Kapal latih milik sekolah-sekolah pelayaran di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) dinamai dengan nama pahlawan nasional, hal tersebut bukan tanpa alasan.
Kepala BPSDMP, Djoko Sasono ketika melepas pelayaran perdana KL Husni Thamrin beberapa waktu yang lalu menjelaskan bahwa nama pahlawan akan menjadi inspirasi bagi para taruna untuk menjadi pelaut yang tangguh.
“Selain kapal ini akan meningkatkan kualitas dan juga mampu menjadi suatu inspirasi atau ilham bagi para calon pelaut, terutama dengan nama ini, nama pejuang, akan menjadi korelasi positif bahwa taruna akan menjadi pelaut pejuangm,” ungkap Djoko.
Begitu juga dengan kapal latih milik BP2IP Sorong ini, nama KL Frans Kaisepo diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para taruna di BP2IP Sorong untuk menjadi pelaut-pelaut pejuang yang tangguh.
"Saya harap mereka bisa menjadi pelaut yang tangguh, menjadi agen daripada kemaritiman Indonesia di dunia, karena kita ingin menambah jumlah pelaut berkualitas untuk segera mewujudkan Indonesia menjadi poros maritim dunia," tambah Djoko.
Dengan hadirnya kapal latih baru, Djoko juga berharap para taruna tidak lagi sulit mendapatkan kapal ketika akan praktik laut.
”Kapal latih baru ini diharapkan dapat mempermudah taruna dalam belajar, jadi tidak harus menumpang dengan kapal-kapal niaga yang dimana mereka hanya bekerja, dengan kapal latih ini taruna dapat lebih leluasa dan meningkatkan kemampuannya dalam berlayar,” pungkas Djoko.
Powered By:
BPSDM Perhubungan