Liputan6.com, Jakarta - Gempa berturut-turut mengguncang Banten sejak Selasa 23 Januari 2018 hingga hari ini, Rabu (24/1/2018). Gempa juga terjadi di Aceh siang tadi. Gempa ini merupakan bukti meningkatnya aktivitas kegempaan di zona tektonik selatan Jawa.
"Ada beberapa sumber gempa memang, dari Selat Sunda sampai selatan Jawa, selatan Banten, Jawa Tengah, dan Bali. Gempa akhir-akhir ini memberikan sebuah pesan, daerah tersebut aktif. Yang dulu kita tidak pernah perhatian akan hal itu," ujar ahli geodesi kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB), Irwan Meilano, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Oleh karena itu, lanjut dia, warga harus waspada dengan potensi gempa di wilayah ini.Â
Advertisement
Menurut dia, sebenarnya, zona tektonik di Indonesia belum mengeluarkan potensi lindu sesungguhnya. Penelitian para peneliti, termasuk Irwan, zona tektonik ini memiliki potensi gempa besar di atas 8 skala Richter.
"Kami tidak harapkan, tapi hasil riset kami, yang sekarang menjadi bagian SNI bangunan tahan gempa, ada potensi sumber gempa di atas 8 SR, yang kemarin itu baru sebagian kecil saja," kata Irwan.
Terlebih, gempa Banten kemarin terjadi di bagian dalam laut. "Potensi yang besar itu yang harus diwaspadai ketika terjadi di tempat dangkal," ucap Irwan.
Â
Gempa Banten hingga Aceh
Pada Rabu siang ini, gempa kembali mengguncang Banten. Gempa tersebut berkekuatan 5,1 SR. Gempa berpusat di laut, 72 km Barat Daya Lebak, Banten. Pusat gempa berada di kedalaman 42 km dan tidak berpotensi tsunami.
Tak berselang lama, gempa bumi juga terjadi di Aceh. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menginformasikan gempa yang terjadi di Aceh juga berkekuatan 5,1 SR.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement