Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur Jawa Barat, Sudrajat, sambangi EMTEK Group untuk beri penjelasan mengenai peta perpolitikan di daerahnya. Jawa barat masih memiliki kekurangan di sektor perumahan rakyat dan juga pangan.
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar Pagi, Sabtu (3/2/2018), disambut oleh pimpinan redaksi Mochammad Teguh, Endah Sapto Rini dan jajaran SCTV-Indosiar, cagub Jawa Barat, Sudrajat langsung memasuki ruang pertemuan di gedung SCTV tower, Senayan, Jakarta.
Perbincangan santai bertukar pikiran seputar pencalonan, purnawirawan TNI berpangkat mayor jenderal ini, sebagai cagub Jawa Barat, yang berpasangan dengan wakilnya Ahmad Syaikhu, menjadi benang merah dalam perbincangan singkat selama 30 menit.
Advertisement
Lulusan akademi angkatan bersenjata Republik Indonesia (Akabri) 1971 yang diusung partai Gerindra ini menyatakan, wilayah Jawa Barat masih memiliki kekurangan di sektor perumahan rakyat dan juga pangan.
Sehingga visi dan misi sudrajat dalam pilkada mendatang ini sedianya melakukan pengelolaan terkait perumahan hingga masyarakat Jawa Barat tak kesulitan mencari rumah. Pasalnya, harga tanah dan rumah di Jawa Barat dinilainya sudah cukup tinggi.
"Apakah pemerintah pusat masih menilai Jawa Barat sebagai lumbung padi? Ini harus dikonfirmasi, karena kalau tidak ini akan membatasi daerah pertanian yang dirubah menjadi wilayah industri. Ini juga menjadi kebijaksanaan dan tata ruang nasional yang harus dibicarakan bersama" kata cagub Sudarajat.
Dalam pemilihan gubernur Jawa Barat di pilkada Juni mendatang, terdapat empat pasangan calon gubernur dan wakilnya yang akan bertarung dalam pilkada serentak Juni 2018 mendatang. Empat partai yakni Gerindra, PKS, PAN dan PBB pengusung pasangan calon Sudrajat-Ahmad Syaikhu, sedangkan PPP, PKB, dan Nasdem serta Hanura mengusung pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum. Sementara, Golkar dan Demokrat mengusung pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, dan PDIP mengusung pasangan calon Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan.