Pelajar Bunuh Guru di Sampang, Ini Langkah Antisipasi Kepolisian

Bukan hanya dari Sampang, para pelayat juga berasal dari Pamekasan, Sumenep dan Bangkalan.

oleh Rinaldo diperbarui 04 Feb 2018, 15:33 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2018, 15:33 WIB

Liputan6.com, Jawa Timur - Usai peristiwa penganiayaan yang dilakukan siswa terhadap gurunya, aparat kepolisian di Sampang, Jawa Timur memberikan pendidikan karakter pada para siswa.

Sementara itu, sang istri korban berharap pelaku menerima hukuman yang setimpal.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Minggu (4/2/2018), rumah Almarhum Budi Cahyanto masih ramai didatangi para pelayat. Kebanyakan dari pelayat adalah para guru, rekan seprofesi budi yang merasa kehilangan sosok guru teladan itu.

Bukan hanya dari Sampang, para pelayat juga berasal dari Pamekasan, Sumenep dan Bangkalan.

Meski tengah berduka, Sianit Sinta, istri Budi tetap tegar dan menemui para pelayat. Saat disinggung soal proses hukum, Sianit berharap memperoleh keadilan.

Di SMA negeri satu Torjun, polisi mengadakan pendidikan karakter kepada para siswa. Sekolah dan kepolisian berharap, kegiatan ini bisa memberikan ketenangan setelah peristiwa penganiayaan guru oleh seorang siswa.

Selain itu, polisi mensosialisasikan aturan hukum bagi pelaku kejahatan di bawah umur. Meski di bawah umur, anak tetap bisa dikenai sanksi hukuman.

Sementara itu, terkait status pelaku Kepala SMA Negeri 1 Torjun menunggu arahan dari dinas pendidikan setempat.

Siswa SMA Negeri 1 Torjun dengan inisial H-Z, pada Jumat malam, ditetapkan sebagai tersangka penganiaya gurunya hingga tewas. Kini usia pelaku yang masih di bawah umur, membuat pelaku akan didampingi saat menjalani proses hukum.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya