Liputan6.com, Jakarta - Media sosial dihebohkan dengan video salah satu tamu hotel di JW Marriott Hotel Medan, Sumatera Utara. Ia diduga membuat smoke detector di kamarnya menyala dan terjadi kebanjiran satu lantai di hotel mewah tersebuti hingga menjadi viral di media sosial.
Videonya ramai dibagikan di berbagai akun media sosial, termasuk di akun Instagram @ceritamedan.com, Minggu, 9 Februari 2025. Dalam unggahan itu disebutkan, insiden di hotel JW Marriott Medan banjir satu lantai itu gara-gara salah satu tamunya menjemur baju di sprinkler. Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 7 Februari 2025.
Advertisement
Baca Juga
Sprinkler adalah sistem pemadam kebakaran otomatis yang dirancang untuk menyemprotkan air ketika suhu di sekitarnya mencapai batas tertentu, biasanya akibat kebakaran. Sprinkler berupa besi yang menonjol yang biasanya ditempatkan di bagian langit-langit atau dinding kamar.
Advertisement
Setelah baju digantungkan, air pun menyiram kamar dari segala arah. Semua barang elektronik dan perabotan di kamar tersebut pun basah dan sampai keluar kamar. Para petugas berusaha membersihkan seluruh ruangan yang tergenang air termasuk di kamar tamu tersebut.
Ulah tamu yang bikin heboh hotel itu disebut mendapatkan denda fantastis yang setara harga mobil. "Pengunjung Ini bikin hotel JW Marriott kebanjiran 1 lantai, Didenda seharga mobil Agya" tulis keterangan unggahan tersebut. Harga mobil Agya, seperti dikutip dari oto.com, mencapai Rp170 jutaan sampai Rp250 jutaan. Jadi denda yang harus dibayar bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Denda tersebut meliputi harga-harga barang elektronik di kamar hotel yang rusak akibat tersiram air, uang ganti biaya sewa hotel sebanyak satu lantai yang harus tutup selama pembenahan, dan lainnya.
Seorang warganet yang mengaku pernah jadi resepsionis hotel mengatakan, meskipun barang tidak rusak tapi tamu harus tetap mengganti dengan harga yang lebih mahal dari harga aslinya. Kelebihan harga itu kemungkinan dimanfaatkan untuk biaya perawatan dan perbaikan bila ada kerusakan akibat kelalaian tamu.
Sprinkler Keluar Air Meski Tidak Ada Asap
Video itu mendapat banyak komentar dari warganet. Beberapa warganet ada yang mempertanyakan kenapa sprinkler bisa mengeluarkan air padahal tidak ada asap rokok.
"Beli mobil susah, bayar denda wajib. 😂😂😂," komentar seorang warganet.
"Kamseu... Kasta nya hotel melati sih, nekad nginep di bintang,” sahut yang lain.
"Mau ketawa takut dosa 😂," sebut warganet lain.
"Kalo ada asap rokok pasti nyala itu splinkernya dan apa iya cuman gantung baju doang bisa nyala tuh splinkernya 😮," tanya yang lain.
"Itu kan biasanya kenak sensor asap rokok baru hidup splinkernya," ujar warganet yang lain.
"Jadi ada bagian sensor dari sprinkle nya itu berbahan kaca tipis, bila terbentur, atau suhu tinggi makan akan pecah dan air pun akan keluar dengan banyak tanpa henti sekitar 30 mnt, mahal itu 😂," jelas warganet lainnya.
Beberapa waktu lalu, seorang wisatawan domestik membagikan keluhannya terhadap peraturan hotel viral di media sosial. Pria tersebut, dengan akun TikTok @bian_alwinanda, memposting pengalamannya pada Minggu, 12 November 2023 ketika sedang menginap di salah satu hotel di Bali.
Advertisement
Denda Tamu Hotel
Dalam ceritanya, dia mempertanyakan kebijakan penerapan charge (denda) terhadap properti hotel yang dirusak yang dianggapnya aneh, seperti denda sebesar Rp150 ribu untuk kehilangan atau kerusakan remote TV atau AC, Rp150 ribu untuk tirai, Rp100 ribu untuk memecahkan cangkir, Rp1 juta untuk meninggalkan noda atau robek, Rp200 ribu untuk membawa minuman beralkohol dari luar, dan denda Rp100 ribu untuk merokok.
Reaksi dari warganet di kolom komentar sangat beragam, dengan sebagian besar menyatakan bahwa aturan-aturan tersebut adalah hal yang umum dan sudah lama diterapkan di hotel-hotel Indonesia. Pandangan ini juga dikuatkan oleh Cita Hepiningtias, General Manager G. H. Universal Hotel Bandung, yang menjelaskan bahwa setiap hotel memiliki kebijakan penalti yang perlu dijelaskan kepada tamu.
"Setiap hotel memiliki proyeksi profit (keuntungan) and loss (kerugian), jadi ada hitungan. Oleh karena itu, saat check-in, tamu sudah menandatangani resi yang berisi kebijakan charge tersebut," ungkap Cita saat dihubungi oleh Liputan6.com pada 15 November 2023.
Ditambahkan bahwa kebijakan charge ini semakin "terekspos" karena seringkali kamar hotel mengalami kehilangan barang, atau barang yang rusak seperti seprei yang bernoda, sehingga hotel perlu mengenakan biaya tambahan. Karena itu, tamu diharapkan untuk tidak meninggalkan hotel selama proses check-out berlangsung.
Mengedukasi Tamu Hotel
"Ketika petugas front office mengatakan 'sebentar,' sebenarnya sedang dalam proses pemeriksaan di kamar," terangnya. Cita menjelaskan bahwa kebijakan charge bukanlah aturan khusus suatu hotel tertentu, tetapi berlaku umum di seluruh hotel.
Sangat penting bagi pihak hotel untuk mengedukasi tamu mengenai barang-barang hotel dan tata cara penggunaannya. Selain edukasi tamu saat proses check-in, pemanfaatan media sosial, seperti Instagram, dapat menjadi sarana efektif juga dengan menyajikan video pendek yang memberikan panduan tentang penggunaan fasilitas hotel.
Cita menegaskan bahwa besaran denda yang dikenakan dapat bervariasi tergantung pada kategori hotel, dengan harga biasanya mencapai dua kali lipat dari nilai barang yang rusak atau hilang. Proses penentuan besaran denda ini sangat bergantung pada kebijakan hotel dan jenis barang yang terlibat.
Cita menggambarkan, bahwa jika seorang tamu merusak toilet merek A, besaran denda akan disesuaikan dengan jenis serta kualitas barang tersebut. "Keseluruhan biaya charge untuk barang-barang yang hilang atau rusak sudah dipersiapkan dan diatur di kantor hotel," terangnya.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)