Yenny Wahid Tepis Bicarakan Pilkada Jatim dan Pilpres dengan PDIP

Yenny Wahid menegaskan, untuk Pilkada Jatim terutama pemilihan gubernur akan menjaga jarak dengan seluruh kandidat yang ada.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Feb 2018, 07:53 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2018, 07:53 WIB
80 Persen Perempuan Muslim Indonesia Dukung Kebebasan Berkeyakinan
Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid memberi pemaparan saat diskusi panel di peluncuran survei nasional potensi toleransi sosial keagamaan di kalangan perempuan muslim Indonesia, Jakarta, Senin (29/1). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid menepis membicarakan masalah pilkada, khususnya Jawa Timur dan persiapan Pilpres 2019 dengan PDIP. Dalam pertemuan itu, dia mengaku hanya membicarakan masalah kebangsaan.

"Tidaklah. Kami bergerak bukan dalam tatanan politik praktis, tapi politik kebangsaan," kata Yenny Wahid di Rumah Pergerakan Graha Gus Dur, Jakarta, Senin (5/2/2018).

Dia berharap, calon-calon yang diusung PDIP adalah calon-calon yang memang memperjuangkan nilai toleransi dan memperjuangkan masyarakat serta punya kepedulian dengan masyarakat kecil.

Yenny Wahid menegaskan, untuk Pilkada Jatim terutama pemilihan gubernur, dirinya akan menjaga jarak dengan seluruh kandidat yang ada.

"Untuk Pilgub Jatim, saya dan keluarga Gus dur mengambil jarak dengan seluruh kandidat. Karena yang bersaing ini tokoh-tokoh utama NU. Jadi dampaknya ke NU dan perlu ada pihak yang bisa mendamaikan masyarakat, jika konfliknya terlalu tajam. Dan kami mengambil peran di situ," jelas Yenny.

Saat disinggung akan menjadi juru kampanye untuk Jokowi di Pilpres 2019, dia hanya menuturkan, "kamu dengar dari mana, kok apa benar," celetuk Yenny Wahid kemudian tertawa.

Namun, salah satu politikus PDIP Andreas Hugo Pareirra yang berada di lokasi yang sama mengeluarkan celetukan. "Sedang dipikirkan," tutur Andreas sembari tertawa.

Yenny Tolak Ikut Pilkada

Jelang 20 Tahun Reformasi, Hasto Kristiyanto Kunjungi The Wahid Institute
Suasana pertemuan Direktur Eksekutif The Wahid Institude Yenny Wahid dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Senin (5/2). Kunjungan ini adalah balasan dari pertemuan sebelumnya saat Yenny Wahid berkunjung ke DPP PDIP. (Liputan6.com/JohanTallo)

Direktur Wahid Institute Yenny Wahid akhirnya mengungkapkan alasan sebenarnya ia menolak dicalonkan sebagai gubernur di Pilkada Jawa Timur oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Inilah alasan sesungguhnya kenapa saya tidak bisa menerima lamaran mas @prabowo untuk maju dalam #pilkadajatim2018," tulis Yenny Wahid dalam akun Instagram-nya yang diunggah pada 4 Januari 2018.

Dalam akun Instagram itu, Yenny tengah memeluk putrinya. Yenny melanjutkan, jika dia maju pilkada dan menjalani masa kampanye, waktu untuk anak-anaknya akan tersita.

"Padahal anak-anak saya saat ini sedang dalam masa golden years, butuh interaksi intens dengan orangtua agar bisa kami bekali dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkannya untuk menjalani hidupnya kelak," tulis Yenny.

Ke depan, kata Yenny, masih ada momen politik yang bakal hadir. "Namun momen dengan orang-orang tercinta sulit untuk bisa terulang kembali," tulis Yenny lagi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya