Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengaku kesulitan menggali informasi terkait orang yang memasok sabu ke Dhawiya Zaida, putri Elvy Sukaesih, sang ratu dangdut. Keterangan Dhawiya berubah-ubah.
Kasubdit I Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvin Simanjuntak mengatakan, keterangan yang tidak konsisten juga diberikan tunangan Dhawiya, Muhammad.
Pada pemeriksaan awal, Muhammad merupakan orang yang membeli sabu untuk putra-putri Elvy Sukaesih.
Advertisement
Menurut Jean, awalnya keduanya mengaku melakukan transaksi secara tunai. Namun kemudian, mereka mengaku menggunakan sistem transfer dalam bertransaksi.
"Kemarin katanya ketemu bandar dengan bayar transfer, kami cek lagi bilang cash ketemu. Jadi berubah-ubah," ucap Jean.
Dia mengatakan, keduanya juga tidak konsisten dalam menjawab pertanyaan soal asal sabu yang mereka peroleh. "Kemudian dari mana barang tersebut, dari tersangka M (tunangan putri Elvy Sukaesih) belum mendapatkan informasi karena berubah-ubah," dia menambahkan.
Beli Sabu Patungan
Sabu yang dikonsumsi Dhawiya dibeli secara patungan. Setiap orang dimintai uang Rp 200 ribu untuk keperluan itu.
"Saat diminta keterangan, terungkap jika sabu seberat 0,49 gram yang dipakai bersama dibeli secara urunan," kata Jean.
Mereka pun menyuruh Muhammad, kekasih Dhawiya, untuk membelinya.
Transaksi pembelian narkoba itu terjadi di kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Polisi masih mengejar penjual sabu kepada Muhammad. "Kami masih dalami. Proses pembelian dititipkan M," ucap Jean.
Sebelumnya, lima orang yang ditangkap di kediaman ratu dangdut itu adalah putri bungsu Elvy Sukaesih, Dhawiya Zaida, Syehan (kakak Dhawiya), Ali Zaenal Abidin (kakak Dhawiya), Muhammad (pacar atau tunangan Dhawiya), dan Chauri (istri Syehan).
Advertisement