Tantangan Nazaruddin soal Fahri Hamzah, Ini Kata KPK

Terkait pernyataan Nazaruddin, pemimpin KPK mengatakan, sebelum ada bukti-bukti maka tidak seharusnya menuduh orang lain melakukan korupsi.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 20 Feb 2018, 06:05 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2018, 06:05 WIB
20160929- Nazaruddin Dipanggil KPK Terkait e-KTP-Jakarta- Helmi Afandi
M Nazaruddin keluar dari gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, Jakarta, Kamis (29/9) Nazaruddin kembali dipanggil KPK terkait kasus pengadaan e-KTP. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menyikapi pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang mengatakan bakal membongkar dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.

Saut mengatakan, pihaknya tidak akan berbalik menantang Nazaruddin untuk benar-benar membuktikannya.

Menurut Saut, sebelum ada bukti-bukti maka tidak seharusnya menuduh orang lain melakukan korupsi. Akan berbeda, jika nanti Nazaruddin bisa memberikan bukti-buktinya terkait keterlibatan Fahri Hamzah dalam kasus korupsi, maka KPK akan mengusutnya.

"Saya tidak mau nantang-nantang untuk menerima itu. Tapi kalau dia (Nazaruddin) bisa memberikan itu (bukti-bukti) ke kita, itu nanti akan dipelajari. Kan enggak boleh suudzon terhadap orang, ya kan?" kata Saut saat ditemui di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Gelora, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2018).

Masih kata Saut, selama ini KPK mengusut kasus korupsi tak hanya berdasarkan laporan terbuka seperti yang disampaikan Nazaruddin kepada publik, tetapi juga berdasarkan laporan-laporan tertutup yang selama ini diterima KPK.

"KPK itu jangankan laporan-laporan yang terbuka kayak begitu. Yang tertutup juga banyak," ujar Saut.

Dia mengatakan, KPK mendalami 7.000 surat per tahun. Jika ada dua bukti yang cukup, masuk ke proses penyelidikan.

"Jadi ada prosesnya. Jadi disebut-sebut itu juga tidak serta merta seperti itu. Jadi jangankan yang terbuka seperti itu, yang tertutup juga banyak," kata Saut lagi.

Sebelumnya usai bersidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2018), Muhammad Nazaruddin mengatakan bakal membongkar dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Nazaruddin mengatakan akan menyerahkan bukti tersebut ke KPK.

"Saya akan menyerahkan segera berkas ke KPK tentang korupsi yang dilakukan oleh Fahri Hamzah. Waktu dia jadi Wakil Ketua Komisi III (DPR)," ujar Nazaruddin usai bersaksi dalam sidang e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto.

Janji Serahkan Bukti

Nazaruddin Beri Kesaksian untuk Choel Mallarangeng
Nazaruddin menyebut sejak awal kasus Hambalang bergulir dia tidak pernah mendengar nama Choel Mallarangeng di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (29/5). Baru setelah kasus ini bergulir di persidangan dia mendengar nama Choel. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Mantan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR itu berharap, KPK bisa menelisik dugaan korupsi yang dilakukan Fahri Hamzah. Apalagi menurut Nazaruddin, bukti yang dia miliki cukup untuk menjerat Fahri Hamzah.

"Insyaallah bukti yang saya serahkan ini cukup untuk membuat Fahri jadi tersangka," katanya.

Nazaruddin tak merinci kasus dugaan korupsi apa yang melibatkan Fahri Hamzah. Namun, ia mengaku pemberian uang terhadap Fahri itu dilakukan olehnya.

"Nanti akan saya serahkan ke KPK datanya dengan jelas. Posisi dia sebagai Wakil Ketua Komisi III, di mana saya menyerahkan uangnya, di mana dan berapa angkanya, dia menerima yang beberapa kali. Nanti saya akan sampaikan,"ujar Nazaruddin.

Sementara itu, Fahri Hamzah menegaskan, pernyataan Nazaruddin tidak ada hubungan dengannya. Fahri juga mengaku tidak pernah memiliki bisnis di DPR selama hampir 14 tahun menjadi anggota dan pimpinan DPR.

"Pernyataan Nazar itu hanyalah pengulangan persekongkolan Nazar yang sudah dilakukannya hampir satu dasawarsa ini. Ada ribuan nama yang disebut hanya untuk dibungkam, tapi saya tak akan berhenti. Kerusakan akibat Nazar telah nyata. Cukuplah," Fahri Hamzah menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya