Liputan6.com, Bogor - Polisi memastikan pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan meninggal karena terseret arus Sungai Ciliwung di Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kapolsek Cisarua Kompol Ijang Yusuf Taojiri menegaskan bahwa Hari Darmawan bukan korban pembunuhan.
"Dari hasil olah TKP tidak ditemukan luka akibat kekerasan fisik. Cuma luka sobek di kening diduga terbentur batu saat terbawa arus," kata Taojiri ditemui di rumah duka Sinar Asih, Bondongan, Kota Bogor, Sabtu (10/3/2018).
Ia mengungkapkan, pemilik Taman Wisata Matahari ini meninggal karena terseret Sungai Ciliwung di samping vila miliknya di Desa Leuwimalang sekitar pukul 20.00 WIB. "Jadi dia terpeleset saat berdiri di pinggir sungai samping vilanya. Karena jarak antara sungai dengan vila sangat dekat," terang Taojiri.
Advertisement
Menurut Taojiri, polisi menerima laporan kehilangan pada Sabtu sekitar pukul 03.00 WIB dini hari saat Hari Darmawan berada di vilanya. Pihak kepolisian kemudian memintai keterangan saksi terutama sopir pribadi korban, yang saat kejadian bersama pria berusia 77 tahun ini.
"Dari awal kami sudah menduga korban jatuh ke sungai lalu terseret. Karena ditemukan ada jejak kaki korban di bibir sungai," kata Taojiri.
Polisi dan tim SAR kemudian melakukan pencarian dengan menyusuri sungai. Tak kurang dari satu jam, Hari Darmawan ditemukan tersangkut batu dalam keadaan sudah meninggal.
Ponsel Hilang
"Dompet dan cincin masih ada. Handphone enggak kita temukan. Kemungkinan hanyut karena celana korban juga sudah tercabik," kata dia.
Saat ini, korban masih berada di rumah duka Yayasan Sinar Kasih Jalan Batu Tulis, Kota Bogor. Rencananya, Minggu pagi jenazah korban di bawa ke Bali untuk dimakamkan di sana.
Sementara keluarga, saudara, kerabat, teman, hingga karyawan korban masih terus berdatangan ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa.
Advertisement