Jakarta - Lima anak yang diasuh dan diadopsi CW (60), perempuan yang tinggal di hotel mewah selama kurang lebih tiga tahun mendapatkan perlindungan di Rumah Aman PSMP Handayani, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Mereka dititipkan di tempat tersebut.
Kanit V Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum AKP, Hasiati Lawole mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut. Saat ini polisi sudah memeriksa sembilan saksi termasuk keterangan dari CW.
Baca Juga
"Sembilan saksi itu ada lima anak adopsi, kemudian Siti yang pernah ditolong CW, Yohana dan Rini, seorang tetangga pelaku saat tinggal di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, dan dari LPAI. Semuanya saat ini masih terlalu mentah. Karena nanti Jumat (16 Maret 2018) mendatang, CW baru akan diperiksa kembali," tutur Hasiati saat dihubungi JawaPos.com, Rabu, 14 Maret 2018.
Advertisement
Hasiati menjelaskan, pelaku yang tinggal di beberapa hotel mewah ini tidak ditahan dan tidak ada tindakan paksaan untuk penahanan. "Dia sudah check out, dan tinggal di daerah Bendungan Hilir," kata dia.
Tidak hanya itu, polisi juga belum menemukan barang bukti dari si pelaku.
"Nanti kalau anak-anak sudah diperiksa di P2TP2A, hasil tersebut bisa menjadi barang bukti. Sampai saat ini kelima anak itu belum diperiksa psikisnya di P2TP2A," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu.
Terkuaknya seorang perempuan yang tinggal di hotel dari 2015-2018 dengan membawa lima anak asuhnya ini karena seorang anaknya kabur dari Hotel Le Meridien. Anak yang diketahui berinisial FA tersebut, lari menuju ke rumah yang pernah mengasuh dirinya.
Setibanya di rumah tersebut, FA mengaku mendapat perlakuan kekerasan dari seorang ibu angkatnya. Mengetahui hal itu, pengasuhnya langsung melaporkan tindakan tersebut ke Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Alasan Tinggal di Hotel
Sementara itu, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Maret mengatakan, CW mengaku mendapat uang dari harta warisan suaminya yang telah meninggal.
Dengan begitu, dia lebih memilih tinggal di hotel dibandingkan dengan menetap di rumahnya di Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Pelaku bilang dia dapat warisan dari suaminya, ada juga rumah di Bendungan Hilir, punya apartemen. Semua itu dia ungkapkan karena dapat warisan suami," tutur Roma.
Selain itu, CW mengaku jika dirinya tinggal di hotel karena alasan keamanan. Apalagi, saat tinggal di rumahnya, dia pernah dirampok. Akibatnya dia menjadi trauma yang cukup mendalam.
"Menurut dia, dia dapat harta warisan. Kemudian pelaku ini pernah mengalami perampokan katanya. Makanya dia trauma tinggal di rumahnya di Benhil itu," lanjut Roma.
Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.
Advertisement