Anies Minta Bos PD Dharma Jaya Tak Tebar Ancaman

Anies mengatakan, bila Marina mundur dari jabatan Dirut PD Dharma Jaya, banyak orang yang ahli dan mampu mengisi posisinya.

oleh Anendya Niervana diperbarui 16 Mar 2018, 17:19 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2018, 17:19 WIB
Anies Baswedan Resmikan Lintas Bawah Kartini Lebak Bulus
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memotong pita saat peresmian Lintas Bawah Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (28/2). Lintas Bawah Kartini ini memiliki panjang 500 meter dan tertutup terowongan sepanjang 120 meter. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak masalah Dirut Perusahaan Daerah (PD) Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati mundur dari jabatannya.

"Mundur, boleh. Enggak mundur, boleh. Silakan, be professional," ujar Anies usai memimpin apel tim pengawasan terpadu sumur resapan di Intiland Tower, Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (16/3/2018).

Anies mengatakan, bila Marina mundur, banyak orang yang ahli dan mampu mengisi posisinya sebagai bos di salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang penampungan pemotongan hewan ini. 

"Mundur ajalah, enggak usah pakai ancam-ancaman. Mundur aja. Tidak ada orang yang tidak bisa diganti," ucap Anies.

Anies mengibaratkan seperti sebuah perusahaan media yang akan terus berjalan meskipun berganti kepemimpinan. Begitupun dengan keberlangsungan PD Dharma Jaya apabila berganti pemimpin.

"Kalau pemred (pemimpin redaksi) ganti terus berhenti gitu beritanya? Enggaklah," kata Anies.

Dia pun meminta agar Marina bersikap profesional dalam melaksanakan tugasnya.

"Jadilah orang profesional dan kami menghargai profesionalisme. Jadilah orang yang profesional. Titik," pungkas Anies Baswedan.

 

Ajukan Pengunduran Diri

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambangi Bendung Katulampa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambangi Bendung Katulampa (Liputan6.com/ Delvira Chaerani Hutabarat)

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menceritakan kesulitan yang dialami Marina sebagai Dirut PD Dharma Jaya. Marina mengeluhkan dana public service obligation (PSO) guna membeli ayam untuk subsidi pangan sebesar 41 miliar rupiah yang tak kunjung turun.

"Saya dilaporkan sekitar 10 hari lalu, Bu Marina nangis-nangis ke saya. 'Belum turun uangnya' terus saya bilang ‘saya bantu, sabar Bu," ujar Sandiaga di Balai Kota, Rabu, 14 Maret 2018.

Sandi mengakui bahwa dana tersebut masih dalam proses di DKPKP. Ia pun meminta agar Marina melakukan koordinasi kepada para supplier dan vendor yang tak kunjung dibayar. Namun, Marina menampik cerita Sandi yang mengatakan bahwa dirinya menangis-nangis. Justru, kedatangan Marina itu bermaksud untuk menyampaikan pengunduran dirinya.

"Saya ketemu Pak Sandi, saya langsung duduk bilang 'Pak saya mau resign' saya bilang. 'Kenapa?' Saya bilang ini Bapak gimana saya mau kerja baik? Karena enggak dibantu, PSO belum turun saya bilang gitu," bantah Marina melalui sambungan telepon, Kamis, 15 Maret 2018.

Marina mengaku telah kehabisan akal melunasi utang sebesar 80 miliar lantaran tak juga turun. Bahkan ia sampai harus menggunakan kas pribadinya untuk menalangi pengeluaran PD Dharma Jaya.

"Saya berusaha keras cari sana-sini. Sekarang di sana nilainya sudah sampai Rp 80 milyar. Orang mau 'ngutangin' juga limited (terbatas). Anak-anak sudah dimaki-maki sama supplier, sampai nangis-nangis," sesal Marina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya