Golkar Rencanakan Rotasi Fraksi di DPR

Perombakan Fraksi Golkar menunggu persetujuan DPP Partai Beringin.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Mar 2018, 11:26 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2018, 11:26 WIB
Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng
Ketua Fraksi Golkar Melchias Mekeng

Liputan6.com, Jakarta - Melchias Marcus Mekeng merencanakan perombakan di tubuh Fraksi Golkar DPR. Perubahan akan mencakup Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

Ketua Fraksi Golkar itu mengatakan, rencana tersebut akan dibicarakan di tingkat DPP Partai.

"Pergantian komisi dan segala macam pasti akan dibicarakan dulu di partai. Kami hanya akan menjalankan apa yang diputuskan di dalam partai," ucap Mekeng di kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Menurut Mekeng, substansi rencana perombakan fraksi bukan pergantian orang. Prinsipnya, kata dia, adalah melakukan rotasi.

Dengan begitu, setiap kader punya kesempatan yang sama untuk memimpin. "Jadi setiap kader, dia berpacu untuk melihatkan kepiawaian dia, kepandaian dia, ketekunan dia, supaya dia bisa jadi pemimpin. Jadi ini merupakan rotasi biasa," jelas Mekeng.

Hanya saja, ia belum memastikan kapan rencana rotasi akan dieksekusi. "Belum ada keputusan. Semua masih yang sama. Ini akan dibawa ke DPP Golkar dong," pungkas Mekeng.

Pembahasan Cawapres Jokowi

Partai Golkar Dengar Keluh Kesah Para Musisi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberi sambutan saat diskusi panel dengan sejumlah musisi di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (22/2). (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku, partainya hingga saat ini belum menentukan sosok bakal calon wakil presiden pendamping Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

Menurutnya, nama bakal cawapres ini akan dibahas setelah pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.

"Jadi karena kita masih berkoalisi untuk provinsi-provinsi maka tentu akan dibahas sesudah pilkada selesai," ungkap Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Dia mengatakan, saat ini partai politik pengusung Jokowi masih sibuk menghadapi Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada Juni 2018.

Sebagai contoh, kata Airlangga, Golkar dan beberapa partai lainnya tengah berkoalisi memenangkan calon kepala daerah yang tengah diusung.

"Karena koalisi sifatnya pelangi. Di satu daerah dengan daerah lain kan berbeda. Jadi kami punya koalisi dengan PDIP misalnya di Riau, dan Sumsel. Kemudian kami punya koalisi dengan Demokrat dan yang lain Nasdem itu di Jatim, kemudian koalisi di Jabar," terang Airlangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya