Polri Gelar Konferensi Geng Motor, Bahas Apa?

Konferensi Geng Motor ini dihadiri oleh perwakilan dari Kepolisian Federal Australia (AFP) dan sejumlah negara lainnya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 20 Mar 2018, 11:42 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2018, 11:42 WIB
Perkuat Pemberantasan Korupsi, Kabareskrim Hadiri Laporan Kerja Tahunan KPK
Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukamto bersiap meninggalkan lokasi usai menghadiri Laporan Kerja Tahunan KPK 2017 di Gedung KPK, Jakarta, Senin (12/3). KPK juga mendengarkan masukan dari DPR, Polri, Kejaksaan Agung, MA, dan MK. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, pihaknya telah menampung berbagai usulan dan permintaan masyarakat untuk meminimalisir aksi kriminal geng motor.

"Usulan hingga permintaan itu kami terjemahkan di Konferensi Geng Motor hari ini," ujar Ari di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).

Konferensi Geng Motor ini dihadiri oleh perwakilan dari Kepolisian Federal Australia (AFP). Selain itu, Ari melanjutkan, acara juga diikuti oleh perwakilan aparat berwenang negara lainnya, mulai dari Thailand, Kamboja, Singapura, Malaysia, Jepang, Uni Emirat Arab, Jerman hingga Yunani.

"Tujuan lainnya sekaligus untuk memetik pelajaran dari negara-negara lain. Bagaimana mereka telah sukses mengantisipasi berbagai kejahatan yang dilakukan oleh geng motor di negaranya," kata dia.

Jenderal bintang tiga itu berharap, melalui konferensi ini, Polri mendapat bekal yang lebih efektif dan efisien dalam menghalau aksi-aksi tak terpuji yang dilakukan oleh geng motor.

"Pertemuan ini menjadi penting karena geng motor yang terlibat dengan tindak pidana, mereka kan berkelompok. Untuk itu mesti dihadapi juga dengan penegak hukum yang juga berkelompok. Lintas instansi dan lintas negara,” tutur Ari.

Ari menegaskan, pertemuan tersebut sekaligus juga merupakan langkah antisipasi. Khususnya untuk menghindari aksi lanjutan dari beberapa geng motor yang kerap meresahkan masyarakat selama ini.

"Kekerasan yang dilakukan oleh beberapa geng motor itu memiliki berbagai spektrum. Tentu saja agar spektrum-spektrum itu tak meluas atau membesar, menghalaunya sejak saat ini," tegas dia.


Aktivitas Ilegal

Polisi Tembak Mati Begal Asal Lampung
Senjata api dan sejumlah barang bukti kasus begal sepeda motor ditampilkan polisi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Selasa (20/2). Polisi menembak mati salah seorang dari tiga tersangka karena melawan saat akan ditangkap. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Berdasarkan catatan yang dimilikinya, perilaku yang melanggar regulasi oleh geng motor juga sudah menjadi perhatian khusus aparat-aparat di negara lain. Kepolisian Uni Eropa, misalnya, mereka menjadikan isu geng motor sebagai ancaman bersama bagi Uni Eropa. Bahkan penanganannya juga menjadi prioritas bersama.

"Sejarah mencatat berbagai aktivitas ilegal telah dilakukan oleh geng motor. Bukan sekadar kekerasan atau penyiksaan saja," ucap Ari.

Di Indonesia sendiri, aksi beberapa geng motor meliputi berbagai bentuk kekerasan. Mulai dari tawuran, penjarahan, penyerangan, perusakan, pembacokan hingga pembegalan.

Terakhir, sekelompok orang diduga geng motor melakukan penyerangan di wilayah Kemang, Jakarta Selatan awal Maret 2018. Mereka juga menganiaya warga di sekitar lokasi. Hingga kini polisi belum berhasil mengungkapnya.

"Nah, ada indikasi penguatan aktivitas ilegal di luar spektrum itu. Ini yang hendak diantisipasi segera. Jangan sampai aksi ilegal mereka di Indonesia lebih meresahkan masyarakat. Atau bahkan mengacaukan situasi dan kondisi nasional," Ari memungkasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya