Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan sambutan yang "berapi-api" dalam acara Konvensional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu pekan lalu. Dalam sambutannya, dia menyoroti beberapa isu yang selalu menyerangnya, seperti utang negara, infrastruktur, PKI, hingga antek asing.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menanggapi pidato yang "berapi-api" tersebut. Menurut dia, Jokowi mulai meniru gaya pidato Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Baca Juga
Fadli Zon Tegaskan Posisi RI sebagai Peradaban Tertua Dunia di Pameran 130 Tahun Pithecanthropus Erectus
Rocky Gerung Tantang Fadli Zon Datang ke Komunitas Seni untuk Perdebatkan Lukisan Yos Suprapto yang Batal Dipamerkan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dukung Kegiatan Tribute Musisi 1960-an, Hormati Legenda Musik Indonesia
"Ya, mungkin mau niru-niru gaya pidato Pak Prabowo kali," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (9/4/2018).
Advertisement
Fadli menuturkan, wajar saja jika seseorang mengubah gaya dalam berpidato seperti Jokowi. Hanya saja, Wakil Ketua DPR ini mengingatkan Jokowi harus lebih berhati-hati menggunakan data saat berpidato atau memberikan sambutan, terutama terkait penghitungan utang negara.
"Itu kan sah-sah saja orang mau mengubah gayanya. Tetapi mungkin data-datanya harus lebih akurat ya. Data utang disampaikan Pak Jokowi kan juga tidak terlalu akurat. Termasuk pembayaran bunga dan pokoknya. Coba diperiksa lagi," ucapnya.
Â
Tidak Semua Bohong dan Fitnah
Wakil Ketua DPR ini menegaskan, isu yang menyerang Jokowi tidak semuanya bohong ataupun fitnah. Salah satunya mengenai isu utang dan juga infrastruktur.
"Tapi kalau yang lain-lain tidak ada yang hoaks. Misalnya persoalan ekonomi kan tidak hoaks, kenaikan BBM, kenaikan listrik, pencabutan subsidi, infrastruktur yang juga banyak rusak, tidak ada hoaks saya kira," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi geram dengan pemberitaan di media sosial tentang isu utang pemerintah yang jumlahnya mencapai ribuan triliun rupiah. Presiden Jokowi menegaskan, utang itu bukan karena ulahnya melainkan sudah ada dari pemerintah sebelumnya.
"Isu utang, saya dilantik itu utangnya sudah Rp 2.700 triliun, ya saya ngomong apa adanya. Bunganya setiap tahun Rp 250 triliun. Kalau empat tahun sudah tambah seribu. Ngerti ndak ini? Supaya ngerti, jangan dipikir saya utang segede itu, enak aja," kata Presiden Jokowi dengan nada kesal saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4/2018).
Advertisement