Hendropriyono Akan Mundur dari Ketua Umum PKPI

Hendropriyono menolak menyebut nama-nama kader PKPI yang layak menjadi penggantinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2018, 13:01 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2018, 13:01 WIB
PKPI Mengarak Nomor Urut Peserta Pemilu
Ketua Umum PKPI AM Hendropriyono memegang plakat nomor urut 20 sambil mengepalkan tangan ke atas saat meninggalkan kantor KPU, Jakarta, Jumat (13/4). PKPI resmi menjadi partai peserta pemilu dengan nomor urut 20. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Hendropriyono menyatakan akan mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Untuk mencari penggantinya, ia meminta pengurus PKPI segera menggelar kongres luar biasa.

"Kita sampai akhirnya di seberang sini dan saya sebagai kapten kapalnya di PKPI, sudah sampai seberang sini. Saya turun dan saya serahkan kepada kongres supaya PKPI melakukan kongres luar biasa sesegera mungkin dan mencari pengganti saya," kata Hendropriyono di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2018).

Ia ingin penggantinya orang yang masih muda dan merupakan kader yang telah dibimbingnya selama ini. Dia mengingatkan kadernya untuk selalu berlaku jujur, lurus, dan anti suap menyuap.

"Jangan mau terbawa sogok menyogok, patpatgulipat, tidak ada. Kita jalan apa adanya menuju sasaran dengan tetap berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Tuhan pasti meridai perjalanan kita," kata Hendropriyono.

Terkait nama calon penggantinya, ia menyebut ada banyak kandidat. Ia juga menolak menyebut nama-nama kader PKPI yang layak menjadi penggantinya.

"Kalau saya sampaikan berarti saya merekayasa, bagaimana sih. Ndak bisa itu, nanti kita serahkan kepada kongres luar biasa. Kalian pasti saya undang dan akan melihat bagaimana PKPI melaksanakan demokrasi Indonesia, tidak seperti demokrasi yang saya bilang (demokrasi liberal)," kata Hendropriyono.

Pesan Hendropriyono

Senyum Semringah Hendropriyono Saat Dapat Nomor Urut 20
Ketua Umum PKPI, Hendropriyono menunjukkan nomor urut partainya dalam Pemilu 2019 di kantor KPU Pusat, Jumat (13/4). KPU telah menetapkan PKPI sebagai peserta Pemilu 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PKPI, kata dia, menganut demokrasi Pancasila. Menjaga kebinekaan adalah salah satu tugasnya.

"Kita tidak boleh diktator. Mayoritas juga tidak bisa menerima tirani minoritas. Kita sama semuanya bangsa ini. Saya sudah cukup berjuang untuk itu, suprastruktur politik dan sekarang pengalaman saya di infrastruktur politik dan saya antar PKPI ini ke pintu gerbang kemenangan," paparnya.

Ia berpesan agar generasi penerusnya bisa melanjutkan cita-cita PKPI yang didirikan Edi Sudrajat dan Try Sutrisno ini.

"Dua ikon sesepuh mendirikan PKPI setelah memisahkan diri dari Golkar dan jalan seiring terus terusan dengan Golkar dan tidak satu partai," ujar dia.

Hendropriyono menambahkan, kongres luar biasa akan digelar secepatnya. Pihaknya juga menunggu kesiapan daerah.

Namun demikian, diakuinya, kader masih pro dan kontra dengan pelaksanaan kongres luar biasa tersebut,

"Saya terima kasih dikasih kesempatan bicara terbuka karena banyak pro dan kontra untuk kongres luar biasa dan banyak yang tidak mau saya tinggalkan. Itu kan biasa orangtua meninggal, masa anak senang. Tapi saya harus paksakan itu karena sudah waktunya," jelasnya.

Mengenai target perolehan suara untuk Pemilu Legislatif, dia menyerahkan ke penggantinya kelak. "Kalau target itu, biar nanti pengganti saya saja, jangan saya," ujar Hendropriyono.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya