Ungkap Kebakaran di Samarinda, Polisi Gunakan Metode SCI

Sampai saat ini polisi tengah menyelidiki penyebab munculnya kobaran api, dengan metode Scientific Crime Investigation (SCI).

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 18 Apr 2018, 13:21 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2018, 13:21 WIB

Liputan6.com, Samarinda - Musibah kebakaran di jalan Merdeka Dua Sungai Pinang Dalam, Samarinda, Kalimantan Timur menelan enam korban jiwa. Empat korban yang selamat hingga kini masih trauma berat

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Rabu (18/04/2018), alih-alih mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal, para korban selamat tinggal di rumah tetangga.

Musibah yang menimpa, membuat para korban kehilangan segalanya, mulai dari anggota keluarga hingga harta benda. Keempat korban selamat, hingga kini mengaku masih sangat trauma, karena peristiwa kebakaran diakui masih tergambar jelas di ingatan.

Sementara enam jenazah keluarga mereka telah dikebumikan pada Selasa sore, 17 April 2018, usai dishalatkan di masjid setempat.

Sampai saat ini polisi tengah menyelidiki penyebab munculnya kobaran api, dengan metode Scientific Crime Investigation (SCI). Metode ini kerap digunakan untuk mengungkap kejadian-kejadian besar termasuk peristiwa kebakaran.

Empat bangunan permanen dan semi permanen, di Jalan Merdeka Dua Sungai Pinang Dalam, hangus terbakar, pada Selasa dinihari.

Saat kejadian, ada 10 orang di dalam rumah, enam orang yang terdiri dari mertua, anak, menantu, besan, dan cucu, gagal menyelamatkan diri. Selain itu, dugaan sebelumnya, api muncul akibat hubungan arus pendek listrik di rumah warga yang bernama Erhamsah.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya