Penginapan Jamaah Haji Indonesia 2018 Ada di Depan Masjid Nabawi

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meninjau fasilitas jamaah haji Indonesia di Madinah.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2018, 04:24 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 04:24 WIB
Jamaah haji di Mekah. (Al Arabiya)
Jamaah haji di Mekah. (Al Arabiya)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengunjungi Madinah. Puan meninjau fasilitas jamaah haji Indonesia untuk memastikan pelayanan terbaik.

Puan mengawali kunjungannya di pemondokan Taiba Arac Suites dan disambut oleh General Manager Mahmoud Khalil. Hotel Taiba Arac Suites memiliki daya tampung mencapai 3.300 jamaah haji.

"Pemerintah terus melayani umat, calon jamaah haji Indonesia dengan sebaik-baiknya. Saya melihat langsung pemondokan yang disiapkan di Madinah, fasilitasnya sangat bagus dan persis di depan Masjid Nabawi," ujar Puan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/4/2018).

Seluruh hotel untuk jamaah haji Indonesia di Madinah pada 2018, ungkapnya, berada di daerah Markaziah, atau di area dekat Masjid Nabawi. "Ini bentuk kepedulian pemerintahan Presiden Jokowi menyediakan fasilitas pemondokan dekat dengan Masjid Nabawi agar jamaah haji bisa lebih khusyuk beribadah," kata Puan.

Selanjutnya, Puan dan rombongan meninjau Kantor Kesehatan Haji Indonesia untuk memastikan sarana dan prasarana kesehatan jamaah haji Indonesia memadai. Dia lalu meminta untuk musim haji selanjutnya kantor kesehatan disediakan lebih dekat dari pemondokan.

"Saya minta fasilitas kesehatan Indonesia siap memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah haji Indonesia. Siapkan dokter-dokter spesialis dari Indonesia," sebut Menko PMK.

 

Antrean Panjang di Imigrasi

Puan  Maharani
Menko PMK Puan Maharani dan Menkes Nila F Moeloek. (Ist)

Mengakhiri hari pertama peninjauan fasilitas haji 2018, Puan memimpin langsung rapat koordinasi bersama Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono, Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Aly, Perwakilan Kantor Kesehatan Haji, Staf Teknis Urusan Haji, serta jajaran Ketua Tim Penyediaan Layanan Jemaah Haji Indonesia dan Staf KJRI Jeddah, untuk memastikan kesiapan pemerintah melayani jemaah haji Indonesia.

Salah satu yang menjadi pembahasan penting adalah antrean panjang saat di imigrasi Arab Saudi. Puan tidak ingin jemaah haji Indonesia kelelahan karena lama perjalanan dari Tanah Air dan panjangnya antrean imigrasi.

"Harus diupayakan permintaan pelayanan imigrasi khusus ke pemerintah Arab Saudi sehingga calon jemaah haji Indonesia tak kelelahan sebelum menunaikan ibadahnya," tegas Menko PMK.

Menko Puan juga meminta Ditjen Haji Kementerian Agama bersama BPKH melakukan kajian kemungkinan pembangunan fasilitas hotel untuk jemaah dari Indonesia.

"Dengan jumlah jemaah haji 221.000 orang per tahun, misalnya bisa dibangun beberapa hotel yang dapat menampung 25.000 jemaah. Di luar musim haji, hotel tersebut bisa ditawarkan kepada penyelenggara umrah," ungkap dia.

 

Reporter: Dedi Rahmadi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya