Massa Aksi Ojek Online Bubarkan Diri dari Gedung DPR

Massa aksi ojek online membubarkan diri sekitar pukul 16.50 WIB.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 23 Apr 2018, 17:14 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2018, 17:14 WIB
Tuntut Kenaikan Tarif, Ribuan Ojek Online Geruduk Gedung DPR
Pengemudi ojek online berkonvoi saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR DPR, Jakarta, Senin (23/4). Polisi menyiagakan 7.000 personel mengamankan unjuk rasa pengemudi ojek online. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Peserta unjuk rasa ojek online yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda) menuntaskan aksi demonstrasnya di depan Gedung MPR/DPR/DPD. Mereka juga telah mendengar langsung jawaban atas tuntutan mereka dari Ketua Komisi V Fary Jemi Francis.

Pantauan Liputan6.com, Senin (23/4/2018), massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 16.50 WIB. Mereka serentak kembali mengendarai motornya dan membuka jalan bagi para pelintas jalur protokol.

Dari atas mobil komando, Fary menyampaikan bahwa memang sangat perlu bagi pengendara ojek online untuk memiliki perlindungan hukum yang jelas. Termasuk regulasi yang sesuai agar pemeintah dapat melindungi mereka.

"Aplikator tidak jalankan kemitraan yang baik. Kita akan dorong pemerintah atur regulasi. Kita ingin ada aplikator jadi mitra yang baik," tutur Fary di lokasi.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

Bahas Bersama Menhub

Menurut Fary, soal penetapan tarif, aplikator ojek online dinilai kurang memperhatikan kesejahteraan mitranya. Pihaknya akan segera berkoordinasi dan membahasnya bersama Kementerian Perhubungan.

"Tapi sayangnya menteri kayaknya tidak bisa hadir. Rabu rapat dengan Menhub. Tadi teman-teman berikan dokumen tertulis, itu jadi catatan penting bagi kami. Kami tuntut pemerintah bikin kebijakan yang peduli bapak ibu sekalian," beber Fary.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya