Prabowo Subianto: Semua dalam Keadaan Rawan

Menurut Prabowo Subianto, potensi kekayaan Indonesia saat ini baru dinikmati oleh 1 persen warga saja.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 28 Apr 2018, 09:56 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2018, 09:56 WIB
Resmikan Sekretariat Bersama, Sandiaga Uno Potong Tumpeng Dihadapan Ketum Gerindra
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi sambutan saat peresmian sekretariat bersama Partai Gerindra - PKS dan PAN di Jakarta, Jumat (27/4). Tiga partai tersebut membuat sekretariat untuk pemenangan Prabowo di Pilpres 2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Meski telah menyatakan akan maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019, hingga kini Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum juga menentukan siapa yang akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden.

"Nanti dibahas," ucap Prabowo di Rumah The Kemuning, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam, 27 April 2018.

Saat disinggung apakah benar dia akan memilih kader muda di detik-detik pendaftaran calon presiden 2019, Prabowo menjawab, tengah mempersiapkan.

"Mereka harus disiapkan," ucap Prabowo. Dia menolak mengungkap sosok yang akan menjadi wakilnya nanti.

Pada kesempatan ini, Prabowo kembali mengingatkan bahwa Indonesia sudah ada di titik nadir dalam hal perekonomian negara. Menurut Prabowo, hal ini karena Indonesia sudah salah jalan dan tidak mengikuti panduan UUD 1945.

"Sudah bertahun-tahun kita memberi peringatan. Bahwa sistem ekonomi yang dijalankan oleh Republik Indonesia berada di jalan yang salah, kita meninggalkan UUD 1945, kita meninggalkan Pasal 33, karena itulah kekuatan kekayaan Indonesia tidak ada di Indonesia," kata dia.

Prabowo menambahkan, "Karena itu, kita semua berada dalam keadaan rawan."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Nasib Indonesia

Resmikan Sekretariat Bersama, Sandiaga Uno Potong Tumpeng Dihadapan Ketum Gerindra
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi sambutan saat peresmian sekretariat bersama Partai Gerindra - PKS dan PAN di Jakarta, Jumat (27/4). Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sandiaga Uno. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menurut Prabowo, potensi kekayaan Indonesia saat ini baru dinikmati oleh 1 persen warga saja. Karena itu, mantan Danjen Kopassus ini mengajak segenap bangsa segera sadar.

Dengan demokrasi, Prabowo berharap gerakan secara konstitusional yang damai dan santun, sehingga bisa mengubah nasib Indonesia.

"Jadi kita harus membela kepentingan nasional kita, kita harus menjaga kekayaan kita, harus tinggal di Indonesia, dan harus dipergunakan untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia," tegas Prabowo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya