Liputan6.com, Banten - Mencegah aksi konvoi dan coret-coretan di jalan raya, ratusan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), Jumat sore, 4 Mei 2018 kemarin, dikumpulkan untuk menerima surat kelulusan di Polsek Balaraja, Tangerang, Banten.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Sabtu (5/5/2018), sejumlah siswa tersebut tak kuasa menahan emosi dan akhirnya menangis bahagia. Mereka dinyatakan lulus usai menimba ilmu di bangku SMK selama tiga tahun. Sambil terus menangis, ratusan siswa ini pun menyalami dan memeluk guru mereka sebagai tanda terima kasih atas bimbingannya selama ini.
"Alhamdulillah nggak sia-sia belajar, akhirnya lulus juga," kata Siswi SMK Mandiri 2 Leli Apriani.
Advertisement
Lima ratus siswa SMK Mandiri 2 ini sengaja dikumpulkan di halaman Polsek Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, untuk menerima surat kelulusan, sekaligus mencegah adanya aksi coret-coret dan konvoi di jalan raya yang dapat menganggu lalu lintas dan ketertiban umum.
"Kami mengumpulkan ratusan siswa guna untuk mengantisipasi konvoi dan aksi corat-coretan yang menganggu kepentingan umum," ujar Kapolsek Balaraja Kompol Wendy Andrianto.
Bila di Banten bisa dicegah, tidak halnya dengan di Mataram, NTB. Gara-gara konvoi dan ugal-ugalan untuk merayakan kelulusan, ratusan pelajar beserta motornya diamankan dan ditilang petugas kepolisian Mapolres Mataram, Jumat siang. Tak hanya berkonvoi, mereka pun melakukan aksi corat-coret di jalan raya, sehingga mengganggu pengguna jalan lain dan mengganggu ketertiban umum.
Aturan lalu lintas pun banyak yang dilanggar. Mulai dari tak ada surat kendaraan, tak pakai helm, hingga berkendara ugal-ugalan. Nantinya kendaraan hanya boleh diambil kembali dengan syarat para siswa harus datang bersama orangtua dan pihak sekolah.