Detik-detik Kerusuhan Mako Brimob, Sandera dan Rampas Senapan Petugas

Aparat berupaya menyelesaikan cara-cara persuasif dengan cara bernegosiasi bersama beberapa tahanan teroris yang bisa dinegosiasi.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 09 Mei 2018, 15:48 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2018, 15:48 WIB
Mako Brimob Dijaga Ketat, Lalu Lintas Ditutup
Sejumlah anggota Brimob bersenjata lengkap berjaga di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (9/5). Beberapa petugas terlihat berjaga di depan pintu masuk Mako Brimob. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan pecah di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Lima polisi gugur dan satu napi teroris tewas dalam insiden berdarah yang diduga bermula dari makanan para teroris. Begini detik-detik pecahnya kerusuhan tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen M Iqbal, mengatakan kerusuhan pecah karena masalah makanan tahanan. "Masalah tersebut adalah standar operasional, terstruktur dalam rangka memverifikasi," kata Iqbal di Mako Brimob Kelapa Dua, Rabu (9/5/2018).

Saat itulah terjadi keributan dan mengakibatkan beberapa petugas polisi disandera. Senjata petugas, kata Iqbal, diduga direbut oleh para tahanan teroris.

"Sehingga langkah yang kami ambil pertama melakukan upaya kepolisian untuk mengendalikan situasi. Alhamdulillah situasi sejak kemarin hingga hari ini sangat terkendali," beber Iqbal.

Aparat berupaya menyelesaikan cara-cara persuasif dengan cara bernegosiasi bersama beberapa tahanan teroris yang bisa dinegosiasi.

"Goalnya adalah bisa merumuskan satu solusi. Dan upaya ini di tengah situasi kondusif karena strategi pengamanan. Dari semua penjuru kami yakinkan blok tahanan tersebut sudah kami amankan," kata Iqbal.

Iqbal mengkonfirmasi enam korban meninggal dunia dalam kerusuhan di Mako Brimob. Lima orang polisi gugur dan satu napi teroris tewas.

"Bahwa dalam insiden ini memakan korban jiwa. Ada lima rekan kami gugur dalam peristiwa ini dan satu dari mereka (napi teroris) kita lakukan upaya kepolisian," kata Iqbal.

Jasad keenam orang yang meninggal dunia itu kini sudah berada di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Polisi menyebut kondisi saat ini berangsur kondusif. Namun, masih ada satu anggota polisi yang menjadi sandera para tahanan teroris.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya