Insiden Mako Brimob, Pelajaran Tak Boleh Lengah terhadap Terorisme

Puluhan jam, rutan Mako Brimob, Kepala Dua, Depok, Jawa Barat, dikuasai oleh para napi teroris.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 10 Mei 2018, 08:47 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 08:47 WIB
Tingkatkan Keamanan, Kawat Berduri Kelilingi Gerbang Mako Brimob Kelapa Dua
Kawat berduri mengelilingi gerbang Mako Brimob Kelapa Dua di Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5). Penjagaan di sekitar lokasi terus diperketat akibat kerusuhan napi teroris yang berlangsung sejak Selasa (8/5) malam lalu. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Depok - Puluhan jam, rutan Mako Brimob, Kepala Dua, Depok, Jawa Barat, dikuasai oleh para napi teroris. Lima polisi dan satu napi meninggal dunia. Seorang polisi lainnya disandera hingga Kamis (10/5/2018) dini hari tadi. 

Aksi yang berawal dari kerusuhan pada Selasa, 8 Mei 2018 malam itu, selesai setelah aparat keamanan mengultimatum dan menyerbu rutan Mako Brimob.

Pagi tadi, 155 napi terorisme menyerah tanpa syarat ke Polri.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Wiranto, mengatakan, insiden ini merupakan pelajaran bagi bangsa Indonesia. Bangsa, lanjut dia, tidak boleh lengah terhadap terorisme dan radikalisme.

"Pelajaran bagi kita bahwa sama sekali tidak boleh lengah, tidak boleh hilang kewaspadaan menghadapi berbagai aksi terorisme dan radikalisme. Negeri ini butuh ketenangan, butuh stabilitas," kata Wiranto di Mako Brimob, Depok, Kamis.

Apalagi, kata dia, Indonesia sedang menghadapi tahun-tahun politik. Tahun yang sangat penting bagi demokrasi bangsa.

"Pilkada serentak yang sebentar lagi kita hadapi. Tahun depan kita akan ada pileg, pilpres. Tahun ini juga kita akan menghadapi pertemuan-pertemuan penting, World Bank di Bali, Asian Games," tutur Wiranto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya