Wiranto: Ruang Tahanan Ahok Tidak Disatukan dengan Napi Teroris

Dia mengatakan, rutan yang ada di Mako Brimob itu tak hanya satu dan diisi oleh napi terorisme.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Mei 2018, 13:20 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 13:20 WIB
Pasca-Kerusuhan Mako Brimob Depok
Menko Polhukam Wiranto melambaikan tangan usai memberikan keterangan pers pasca kerusuhan napi teroris di Rutan Cabang Salemba, di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok Kamis (10/5). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto menegaskan bahwa kondisi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak terpengaruh oleh kerusuhan yang terjadi di Rutan Salemba cabang Mako Brimob. Dia mengatakan, rutan yang ada di Mako Brimob itu tidak hanya satu dan diisi oleh napi terorisme.

"Untuk Ahok, ada enam rumah tahanan di situ (Mako Brimob), jadi tidak disatukan. Ahok ada sendiri, napi teroris juga sendiri," jelas Wiranto saat memberikan keterangan di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018).

Dia mengatakan, saat ini 145 napi teroris yang terlibat dalam kerusuhan sejak Selasa malam lalu, sudah dipindahkan.

"Ada 145 napi teroris yang sudah dipindahkan ke Nusakambangan, sedangkan yang 10 masih kita tahan di situ (Mako Brimob)," ujar Wiranto.

Mantan Panglima ABRI ini mengatakan, alasan pemindahan napi teroris itu tak lain karena kondisi rutan di Mako Brimob sudah tak memungkinkan lagi untuk digunakan.

"Lokasi baru untuk napi teroris sudah disiapkan di Nusakambangan. Kenapa pindah, karena yang di Mako Brimob sudah rusak, tak bisa digunakan lagi," Wiranto menjelaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya