Kakak Angkat: Ahok Tidur Nyenyak Saat Keributan di Rutan Mako Brimob

Ahok menjadi salah satu narapidana yang berada di Rutan Salemba cabang Mako Brimob, di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 10 Mei 2018, 22:34 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 22:34 WIB
Kakak Angkat Ahok
Kakak Angkat Ahok, Andi Analta Amir. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi salah satu narapidana yang berada di Rutan Salemba cabang Mako Brimob, di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Ahok sudah terlelap ketika kerusuhan di blok narapidana kasus terorisme pecah. Hal itu dituturkan kakak angkat Ahok, Andi Analta Amir saat mengikuti acara doa bersama Komunitas #KamiBersamaPOLRI di depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2018) malam.

"Adik saya dalam keadaan yang tidur nyenyak, jam 11 (23.00 WIB) sudah tidur. Kegaduhan berlangsung dia sudah tidur," ujar Andi.

Baru keesokan harinya, Ahok mengetahui terjadi kerusuhan di tiga blok napi terorisme yang ada di dekatnya. Kepada keluarga, Ahok meyakinkan dirinya aman dan baik-baik saja.

"Beliau cuma sampaikan bahwa keadaan beliau aman, tidak ada masalah. Beliau sampaikan salam kepada seluruh masyarakat khususnya teman-teman yang dekat secara batin dan perjuangan," kata Andi.

Pria yang kerap mengenakan jubah dan penutup kepala ini optimistis Ahok aman, meski belum bisa menjenguknya. Dia melihat, Polri begitu sigap dalam menghadapi kekacauan di blok napi kasus terorisme tersebut.

"Kita juga udah melihat, bendera yang paling tinggi itu trust ya, kepercayaan kepada Polri. Dan Polri memang menjalankan dengan baik," Andi menegaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Insiden Selasa Malam

Keributan pecah di blok napi kasus terorisme Rutan Cabang Salemba, Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa 8 Mei 2018 malam. Para napi berhasil menjebol teralis besi dan tembok. Mereka juga menguasai sejumlah senjata api.

Dalam peristiwa itu, enam anggota Polri disandera napi kasus terorisme. Lima di antaranya dibunuh dengan cara sadis. Sementara satu anggota Polri lainnya berhasil dibebaskan dalam kondisi terluka setelah lebih dari 24 jam disandera.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya