Kronologi Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya

Ada empat polisi yang menjadi korban luka dan enam warga yang berada di lokasi ledakan menjadi korban luka. Namun, Frans belum merinci adanya korban tewas.

oleh Andrie Harianto diperbarui 14 Mei 2018, 11:48 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 11:48 WIB
Bom Meledak di Markas Polrestabes Surabaya
Aparat kepolisian menutup jalan setelah serangan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5). Pelaku yang mengendarai motor meledakan bom di depan Polrestabes Surabaya, tepat di pintu masuk. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Liputan6.com, Jakarta Duaar... Ledakan di gerbang masuk Markas Polrestabes Surabaya, Jalan Sikatan, kembali menghentak ketenangan kota yang terkenal dengan sejuta taman ini. Sehari sebelumnya, bom mengguncang tiga titik di geraja Surabaya dan satu di Sidoarjo.

Bom bunuh diri meledak di Markas Polrestabes Surabaya Senin 14 Mei 2018 sekitar pukul 08.50 WIB. Kepolisian menyebut bom bunuh diri itu menggunakan sepeda motor yang dikendarai seorang pria, perempuan, dan seorang bocah yang duduk di depan.

Berdasarkan rekaman CCTV, saat itu sebuah minibus hendak memasuki gerbang penjagaan Mapolrestabes untuk dilakukan pemeriksaan oleh tiga petugas jaga dan provost.

Saat mobil tersebut diperiksa, dua motor mencoba menyalip mobil yang diperiksa. Saat dilakukan pemeriksaan itulah pengendara yang membonceng seorang perempuan itu meledakkan diri.

"Dipastikan (serang) kendaraan roda dua, membonceng seorang wanita," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, Senin (14/5/2018).

Frans mengatakan, ada empat polisi yang menjadi korban luka dan enam warga yang berada di lokasi ledakan menjadi korban luka. Sedangkan korban tewas diduga pelaku 4 orang.

Ledakan susulan kembali terdengar dari radius 200 meter Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Jawa Timur, sekitar pukul 10.50 WIB. Dugaan sementara yang beredar, ledakan tersebut berasal dari bom yang sebelumnya dibawa pelaku, namun belum diledakkan.

Belum diketahui ledakan apa yang terjadi, namun terdengar sangat jelas oleh sejumlah petugas, awak media, dan petugas kesehatan yang berjaga di wilayah aman.

Sekitar pukul 10.15 WIB, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tindakan terorisme itu pengecut dan biadab.

"Setelah kejadian di tiga lokasi di Surabaya kemarin, malamnya ada kejadian lagi di Sidoarjo. Pagi ini terjadi lagi bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya. Ini adalah tindakan pengecut yang tidak bermartabat, tindakan biadab," ujar Jokowi di JI Expo, Kemayoran, Jakarta.

Jokowi menegaskan, akan melawan dan membasmi teroris sampai ke akar-akarnya.

"Saya sampaikan ke polisi, saya perintahkan ke Kapolri untuk tegas tidak ada kompromi dalam melakukan tindakan di lapangan untuk menghentikan aksi teroris ini," Jokowi menegaskan.

Sebelumnya, bom meledak di Gereja Santa Maria Tanpa Cela, Ngaggel, GKI Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuno.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya