Deretan Isu Liar Pascabom Surabaya, Ini yang Benar dan Hoax

Setyo memastikan isu soal bom di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur tidak benar alias hoax.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 14 Mei 2018, 16:05 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 16:05 WIB
Ilustrasi berita hoax
Ilustrasi berita hoax.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi terorisme di Jawa Timur dibarengi dengan munculnya isu-isu liar yang berkembang di media sosial. Sebagian besar isu yang berseliweran di media sosial tidak sesuai dengan fakta alias hoax.

Polri mencatat, setidaknya ada tujuh isu terkait aksi terorisme yang terjadi pada Senin (14/5/2018) ini. Dan hanya dua isu yang dinyatakan benar.

"Pertama, bom di halaman (pintu masuk) Mapolrestabes Surabaya benar," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin (14/5/2018).

Sementara isu soal teror bom di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur tidak benar alias hoax. Petugas telah mendatangi lokasi dan tidak ditemukan benda mencurigakan.

Begitu pula isu soal bom di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Timur. "Setelah dilakukan pengamanan, ternyata berisi ICU control GPS-Lifelink dari PT Airindo Sakti. Tidak terbukti kebenarannya," tutur Setyo.

Isu soal bom di dekat Satpas Colombo, Tanjung Perak, Surabaya juga dinyatakan hoax. Sementara isu penangkapan terduga teroris di Jedong, Utang Agung, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur pagi tadi benar terjadi.

Penangkapan Terduga Teroris

Mabes Polri Terkait Penangkapan Terduga Teroris di Cianjur
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto memberi keterangan penangkapan empat terduga teroris Cianjur, di Mabes Polri, Minggu (13/5). Dari penangkapan, polisi menyita kartu identitas, ponsel, kartu ATM, dua senjata api (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Penangkapan itu dilakukan terhadap pembesuk narapidana kasus terorisme di Lapas Tulung Agung jaringan Abu Roban, MIB, dan berbaiat ISIS.

"Dia yang membesuk bersama dua pelaku bom Surabaya lainnya," kata Setyo.

Kemudian isu soal bom meledak di Bank Prima, Surabaya, Jawa Timur juga dinyatakan hoax. Terakhir, peredaran pesan berantai yang mengatasnamakan BIN dan Densus 88 Antiteror untuk menghindari sejumlah tempat perbelanjaan juga hoax.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya