Negosiasi Buntu, Film Lima Tetap untuk 17 Tahun ke Atas

Produser Film Lima Lola Amaria menyatakan menerima keputusan LSF, film buatannya untuk penonton usia 17 tahun ke atas.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 28 Mei 2018, 18:33 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2018, 18:33 WIB
Negosiasi Buntu, FILM Lima Tetap untuk 17 Tahun ke Atas
Negosiasi Buntu, FILM Lima Tetap untuk 17 Tahun ke Atas. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Dialog yang dilakukan pembuat Film Lima dengan Lembaga Sensor Film (LSF) menemui jalan buntu. LSF tetap bersikukuh bahwa film yang dibuat oleh Lola Amaria itu untuk penonton usia 17 tahun ke atas.

"Bahwa film ini sudah melalui mekanisme dialog dengan pemilik film pada hari Senin yang lalu dan sudah putuskan untuk usia 17, dan sudah diterima oleh pemilik film," kata Ketua SLF Ahmad Yani, Senin (28/5/2018).

Pada siang tadi, produser Film Lima, Lola Amaria, bersama beberapa anggota DPR RI seperti Charles Honoris, Dave Laksono, dan Arvin Hakim Thoha bertandang ke LSF. Mereka mempersoalkan keputusan lembaga itu memberikan lulus sensor 17 tahun untuk Film Lima.

Tak kurang dari empat jam lamanya pertemuan yang berlangsung secara tertutup itu. Akhirnya, Ahmad Yani selaku Ketua LSF ditunjuk memberikan keterangan terkait hasil akhir pertemuan tadi.

Ahmad Yani dalam keterangannya menjelaskan, Film Lima tidak sesuai untuk anak-anak usia 13 tahun ke bawah. Lebih cocok untuk usia 17 tahun ke atas.

"Sampai saat ini tentunya kita masih berangkat pada keputusan yang ada bahwa film ini baik oleh LSF dan oleh pemilik film, melalui hasil dialog yang konstruktif sudah disepakati dengan berbagai macam pertimbangannya, Film Lima untuk 17 tahun ke atas," papar dia.

Namun, Ahmad Yani enggan membeberkan secara rinci alasan keputusannya itu.

"Kami sepakat hal-hal yang itu (pertimbangan LSF) karena ada sensitivitasnya. Itu tidak menjadi konsumsi publik. Tetapi konsumsi internal," terang dia.

Intinya, Ahmad Yani menambahkan, pemilik Film Lima sudah memahami dan menerima atas keputusan LSF. Yang perlu dipahami adalah ketika sebuah film sudah diloloskan menjadi milik bersama. "Kami mempertanggungjawabkan apapun yang ada. Itu adalah menjadi tanggung jawab kami dan pemilik film," terang dia.

 


Keputusan Bisa Berubah

Negosiasi Buntu, FILM Lima Tetap untuk 17 Tahun ke Atas. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Negosiasi Buntu, FILM Lima Tetap untuk 17 Tahun ke Atas. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Ahmad Yani sependapat bahwa film semacam ini harus disaksikan sejak anak-anak. Hanya saja, klasifikasinya juga disesuaikan.

"Jadi film yang semua umur seperti apa, 13 tahun ke atas seperti apa. Dalam bekerja kami mengacu pada Peraturan Perundang-undangan yang ada dengan prinsip yang sangat jelas, yang memayungi pekerjaan LSF selama ini," ucap dia.

Karena itu, LSF bisa saja mengubah keputusannya terhadap Film Lima. Asalkan, pemilik berkenan menurunkan klafikasinya.

"Kalau nanti pemilik film menghendaki ada penurunan klafikasi, ada mekanisme hal-hal mana yang layak untuk 13, mana yang layak untuk semua umur, itu semuanya bisa didiskusikan," papar Ahmad Yani.

"Bahwasanya ada kehendak masyarakat yang diwakili komunitas sebuah masukan (sensor untuk 13 tahun). Masukan bukan hanya SLF, tapi juga pemilik film. Jadi yang berfikir pemilik film dan SLF," dia menambahkan.

Sementara itu, produser Film Lima Lola Amaria menyatakan menerima keputusan LSF.

"Saya terima dengan lapang dada," ungkap dia.

Lola pun mengatakan akan mempertimbangkan saran dari LSF agar filmnya dapat ditonton untuk anak usia 13 tahun.

"Saya harus ngobrol dengan tim keputusannya seperti apa," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya