Liputan6.com, Sleman - Bunyi sirine menjadi tanda aktivitas Merapi semakin membahayakan. Seluruh warga binaan pun langsung berhamburan keluar dari blok tahanannya menuju titik kumpul yang sudah disiapkan di lapangan dalam lapas. Keadaan mendadak berubah riuh.
Jangan heboh dulu, ini merupakan skenario simulasi bencana Merapi yang digelar Pihak Lapas Narkotika Kelas 2A Yogyakarta.
"Sehingga apabila suatu saat terjadi bencana kita bisa melakukan langkah-langkah yang tepat mengamankan semuanya," ujar Kalapas Narkotika 2A Yogyakarta, Erwedi Supriyatno. Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Selasa (29/5/2018)
Advertisement
Namun evakuasi dilakukan dengan hati-hati dan penjagaan ekstra ketat dengan memborgol setiap warga binaan yang akan dievakuasi agar mereka tidak bisa memanfaatkan situasi untuk melarikan diri. Saat ini tercatat jumlah warga binaan sebanyak 302 orang dan pegawai lapas mencapai 130 orang.
Sementara itu pemulangan pengungsi Gunung Merapi dilakukan di sejumlah lokasi pengungsian Glagaharjo dan Turgo. Dengan menggunakan mobil-mobil bantuan dari BPBD Sleman.
Meski sudah dipulangkan warga tetap diminta waspada dan menggunakan alat pelindung diri jika keluar rumah. Guna mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan setiap harinya tetap ditempatkan petugas dan relawan di posko jika tiba-tiba aktivitas merapi semakin tinggi.