Politikus PDIP Dukung Grace Laporkan Tuduhan Selingkuh dengan Ahok

Jika kepolisian mengusut dan menindaklanjuti laporan Grace Natalie, bisa membawa manfaat bagi para perempuan lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jun 2018, 20:51 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2018, 20:51 WIB
Keluarkan SP3, Bareskrim Hentikan Kasus Iklan PSI
Ketua umum PSI, Grace Natalie saat menggelar konferensi pers di kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (1/6). Sebelumnya pada 23 April 2018, PSI memasang iklan alternatif cawapres dan Kabinet Jokowi 2019-2024 di sebuah koran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dituduh berselingkuh dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Perselingkuhan itu dikemukakan dua akun media sosial yakni Hulk_idn pada Twitter dan dan @prof.djokhowie pada Instagram.

Grace Natalie pun melaporkan dua akun itu ke Polda Metro Jaya pada Kamis 7 Juni 2018 lalu. Menanggapi itu, Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari mengapresiasi sikap Grace. Sebab Menurutnya, banyak perempuan yang masih acuh dalam menyuarakan pelecehan seksual di sosial media.

"Menurutku sikap Grace menyuarakan kegusaran, hingga ancaman pelaporan ke polisi itu kemajuan karena banyak yang mendiamkan kasus pelecehan seksual dan hoax di sosmed," kata dia lewat pesan singkat, Minggu (10/6/2018).

Dia menambahkan, jika kepolisian mengusut dan menindaklanjuti laporan Grace, bisa membawa manfaat bagi para perempuan lainnya yang mengalami kasus serupa.

"Jika polisi menindaklanjuti laporan Grace akan merupakan insentif bagi perempuan lain untuk menjaga martabatnya. ini juga akan jadi pembelajaran untuk semua pihak bahwa hoax dan fitnah seksual tidak bisa diterima perempuan," ucap Eva.

Eva yang juga anggota DPR ini berujar, Grace Natalie sebagai tokoh publik juga bisa menjadi ikon di masyarakat untuk mencegah pelecehan dan fitnah seksual. Hal ini pun dapat menjadi pendidikan politik kepada masyarakat.

"Grace dalam posisinya sebagai polibriti yang tidak mentoleransi fitnah amat penting, dia bisa jadi ikon atau ambasador untuk STOP Pelecehan Seks dan Hoax Sex. Ini gakkum yang bukan sekadar menghukum pelaku tapi juga pendidikan politik ke semua lapisan masyarakat. Stop pelecehan terhadap perempuan melalui hoax," tandas Eva.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya