Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dituduh berselingkuh dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Perselingkuhan itu dikemukakan dua akun media sosial yakni Hulk_idn pada Twitter dan dan @prof.djokhowie pada Instagram.
Grace Natalie pun melaporkan dua akun itu ke Polda Metro Jaya pada Kamis 7 Juni 2018 lalu. Menanggapi itu, Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari mengapresiasi sikap Grace. Sebab Menurutnya, banyak perempuan yang masih acuh dalam menyuarakan pelecehan seksual di sosial media.
Baca Juga
"Menurutku sikap Grace menyuarakan kegusaran, hingga ancaman pelaporan ke polisi itu kemajuan karena banyak yang mendiamkan kasus pelecehan seksual dan hoax di sosmed," kata dia lewat pesan singkat, Minggu (10/6/2018).
Advertisement
Dia menambahkan, jika kepolisian mengusut dan menindaklanjuti laporan Grace, bisa membawa manfaat bagi para perempuan lainnya yang mengalami kasus serupa.
"Jika polisi menindaklanjuti laporan Grace akan merupakan insentif bagi perempuan lain untuk menjaga martabatnya. ini juga akan jadi pembelajaran untuk semua pihak bahwa hoax dan fitnah seksual tidak bisa diterima perempuan," ucap Eva.
Eva yang juga anggota DPR ini berujar, Grace Natalie sebagai tokoh publik juga bisa menjadi ikon di masyarakat untuk mencegah pelecehan dan fitnah seksual. Hal ini pun dapat menjadi pendidikan politik kepada masyarakat.
"Grace dalam posisinya sebagai polibriti yang tidak mentoleransi fitnah amat penting, dia bisa jadi ikon atau ambasador untuk STOP Pelecehan Seks dan Hoax Sex. Ini gakkum yang bukan sekadar menghukum pelaku tapi juga pendidikan politik ke semua lapisan masyarakat. Stop pelecehan terhadap perempuan melalui hoax," tandas Eva.
Â
Saksikan tayangan video menarik berikut ini: