Liputan6.com, Jakarta - Wasekjen Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman mengundurkan diri. Surat pengunduran dirinya ditujukan langsung kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa 12 Juni 2018.
Dia mengaku mundur karena kecewa atas sikap Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang dianggap menghina Katib Amm PBNU Yahya Cholil Staquf, terkait kunjungannya ke Israel.
Baca Juga
Anggota Dewan Pembina Gerindra Habiburokhman pun menilai keputusan undur diri Nuruzzaman, wajar.
Advertisement
"Fenomena adanya kader yang berhenti berjuang atau bahkan keluar dan mundur dari gerakan perjuangan seperti Gerindra adalah hal yang wajar, karena memang perjuangan ini tidak menjanjikan sesuatu yang instan seperti pangkat, jabatan, atau kedudukan," kata Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (13/6/2018).
Meski demikian, Habiburokhman tak setuju saat Nuruzzaman menyinggung kota Jakarta sebagai kota paling intoleran. Baginya, Jakarta merupakan kota toleran dibanding kota-kota lainnya di Eropa.
"Aneh adalah ketika dia menyebut Jakarta sebagai kota paling intoleran. Tidak jelas ukurannya apa. Mari bandingkan Jakarta dengan belasan kota di Eropa yang melarang penggunaan jilbab, atau untuk dalam negeri kita bisa bandingkan Jakarta dengan kota dimana ada penggerudukan dengan senjata tajam terhadap tokoh yang dianggap berbeda pendapat," ujar Habiburokhman.
Menurut dia, justru Jakarta merupakan salah satu kota yang paling toleran di dunia. Sebab saat aksi bela Islam, terbukti tak ada umat agama lain yang diusik oleh umat Islam.
"Aksi Bela Islam yang dengan jutaan massa tidak ada satu rumah ibadah agama lain yang dirusak, bahkan tidak ada satupun umat agama lain yang diganggu hanya karena berbeda agama," ujar Habiburokman Gerindra.
Tak Cuma Fadli Zon
Selain itu, Habiburokhman pun mengaku keberatan dengan kritikan Nuruzzaman kepada Fadli Zon yang membuatnya sakit hati karena Fadli mengkritik kehadiran Yahya Cholil Staquf ke Tel Aviv, Israel. Sebab menurutnya, selain Fadli, tokoh lain juga ikut protes.
"Soal tuduhan terhadap Bang Fadli yang dianggap berkomentar politis soal Yahya Staquf menurut saya juga tidak tepat. Pak Yahya ini diprotes bukan hanya oleh Bang Fadli, tetapi juga banyak tokoh dari partai lain. Bahkan MUI dan PBNU menyatakan kehadiran Pak Yahya disana tidak ada hubungannya dengan organisasi," tutup Habiburokhman.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement