Menhub Akan Tindak Tegas Warga Terbangkan Balon Udara

Menhub akan menindak tegas bagi warga mereka yang menerbangkan balon udara.

oleh Muhammad Ali diperbarui 16 Jun 2018, 16:21 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2018, 16:21 WIB
Menhub Budi Tinjau Pelayanan Arus Mudik di Bandara Halim Perdanakusuma
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengecek kondisi pesawat saat meninjau pelayanan arus mudik di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (11/6). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan larangan menerbangkan balon udara. Hal tersebut dinilai dapat membahayakan aspek keselamatan penerbangan.

Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan, menerbangkan balon udara dapat mengganggu lalu lintas penerbangan dan membahayakan penumpang pesawat.

"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak menerbangkan balon udara karena membahayakan pesawat, membahayakan penumpang, juga membahayakan masyarakat. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2009 bahwa setiap pelanggar dapat diancam pidana 2 tahun penjara dan denda Rp. 500 juta,: jelas Menhub Budi Karya di Jakarta, Sabtu (16/6/2018).

Selain melanggar UU No 1 Tahun 2009, Indonesia juga dapat terkena sanksi dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) berupa larangan penerbangan internasional.

Menhub mengatakan festival balon udara bisa dilaksanakan tetapi balon tersebut harus ditambatkan dengan tali atau terkait dengan pemberat di darat.

"Salah satu cari caranya dengan menambatkan balon udara denga tali terpaku atau terkait dengan pemberat di darat dengan tinggi balon maksimal 7 meter dan ketinggian maksimum 150 meter," terang Menhub.

Lebih lanjut Menhub akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memberi tindakan bagi masyarakat yang tetap menerbangkan balon udara.

"Saya akan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk menindak masyarakat yang tetap nekat menerbangkan balon udara," tegas Menhub.

 

Bahayakan Aliran Listrik

Aksi Berani Petugas PLN Saat Pulihkan Listrik Wonosobo
PLN pun gerak cepat dengan menerjunkan Regu pemeliharaan Base Camp Salatiga. Penurunan balon tersebut membutuhkan waktu selama 3 jam.

Tidak hanya membahayakan aspek keselamatan penerbangan, menerbangkan balon udara juga dapat mengganggu aliran listrik tegangan tinggi atau sutet.

Pemerintah melarang masyarakat menerbangkan balon udara dalam menyambut 1 Syawal 1439 H di sejumlah kota di  daerah Jawa Tengah. Pasalnya ketinggian balon udara dapat mencapai 38.000 kaki (sekitar 11 kilometer). Ketinggian tersebut merupakan ketinggian jalur pesawat sehingga sangat membahayakan keselamatan penerbangan.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya