Liputan6.com, Jakarta - Decak kagum dan tepuk tangan membuat riuh Wisma Nusantara, kediaman resmi Duta Besar Indonesia di London, 17 Juni 2018. Suasana Idulfitri kali ini cukup berbeda. Tidak hanya momen saling bermaafan, para pengunjung juga dibuat kagum dengan kesenian sunda hasil garapan seniman Iman Jimbot.
Dahsyat! Mengagumkan! Menghibur!
Gelaran silaturahmi berbalut kesenian asal Tanah Pasundan dilaksanakan di taman belakang kediaman Duta Besar Indonesia di London, Rizal Sukma, selepas Salat Idulfitri.
Advertisement
Makanan khas Indonesia seperti opor ayam, rendang, lontong, ketupat, kerupuk, dan es campur tersaji untuk para tamu undangan. Momen penuh hangat itu pula yang digunakan pengunjung untuk bercengkerama sambil berswafoto dengan Dubes Rizal Sukma dan Istri, Hana Satrio.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan, E Aminudin Azis, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa (9/6/2018), mengatakan pagelaran Jimbot dan timnya di London kali ini terasa sangat istimewa.
Jimbot yang hadir bersama tim dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, menampilkan musik khas Sunda kecapi, suling, degung, dan kendang. Tidak hanya lagu Sunda, Jimbot berhasil mengaransmen lagu dari Aceh sampai karya Sting, seperti English Man in New York dan Fragile, dengan alat musik khas Sunda.
"Di tengah suasana Idulfitri, Jimbot tampil memukai pengunjung yang bukan hanya warga Indonesia melainkan para mitra KBRI London," kata Aminudin.
Sekitar 1.600 orang yang hadir di acara Silaturahmi seolah terkesima oleh penampilan Jimbot dan kawan-kawannya yang atraktif dan interaktif bersama para penonton.
"Jimbot berhasil membawa dan mengobati kerinduan warga Indonesia untuk mudik ke kampung halaman," kata Aminudin.
Selain Jimbot, turut tampil seniman Sunda Lili Suparli bersama dengan Rudi Mukhram. Kedua seniman yang sedang mengikuti program Residensi kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI London di Universitas Goldsmiths ini membuka pertunjukan dengan sajian wayang golek.
"Dengan gaya lucunya yang khas, tokoh si Cepot dan Dawala berhasil mengocok perut para hadirin. Semua berhambur dalam kegembiraan," kata Aminudin.
Dubes Rizal Sukma menyatakan bahwa penyajian seni Sunda kali ini benar-benar lengkap dan bisa menunjukkan kekayaan seni unggulan Jawa Barat.
"Kecapi, suling, kendang, wayang golek, jaipong, dan Cianjuran, merupakan representasi keunikan dan keunggulan Jawa Barat, dan itu semua hadir di acara Silaturahim ini," kata Rizal Sukma.
Ingat Bandung
Rizal mengatakan, sajian kesenian khas Sunda yang ditampilkan mengingatkannya dirinya akan Bandung, di mana dia sempat besar di sana pada tahun 1980-an.
"itu mengingatkan masa-masa saya tinggal di Bandung di awal tahun 80-an. Sekalipun saya ini asli orang Aceh, saya sangat bisa menikmati seni Sunda ini," kata Rizal.
Kegembiraan di acara Silaturahim itu juga tampak pada warga Indonesia yang sudah lama merantau di Inggris. Kerinduan mereka sepertinya terpuaskan dengan kehadiran para seniman Sunda kali ini. Mereka bahkan ikut berbaur saat para seniman mengajaknya berdendang.
"Ini sangat menyenangkan sebab rasa kangen benar-benar terobati. Kumpul-kumpul dalam suasana Silaturahim seperti begini adalah sesuatu banget. Gak pulang kampung pun tetap bisa menikmati suasana kampung halaman di sini," ujar Rossy dan Endang yang sudah menetap puluhan tahun di Inggris.
Advertisement