SBY Sentil Netralitas Aparat, PDIP: Enggak Usah Diambil Hati

Ketua Tim Pemenangan Internal Pilkada Jatim 2018, yang juga Wasekjen PDIP Ahmad Basarah, meminta tidak ditanggapi serius. Apalagi diambil hati.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Jun 2018, 15:52 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2018, 15:52 WIB
PDIP Diskusi soal Transparansi Rekening Parpol
Wasekjen PDIP, Ahmad Basarah memberikan keterangan pers saat Diskusi dan Rencana Deklarasi Keterbukaan Informasi Publik Partai Politik di kantor DPP PDIP Jakarta, Rabu(28/3). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku melihat gejala ketidaknetralan aparat negara dalam Pilkada 2018. Baik di Jawa Timur maupun di daerah-daerah atau provinsi lain yang ikut menggelar Pilkada serentak 27 Juni mendatang.

Terkait hal itu, Ketua Tim Pemenangan Internal Pilkada Jatim 2018, yang juga Wasekjen PDIP Ahmad Basarah, meminta tidak ditanggapi serius. Apalagi diambil hati.

"Pernyataan Pak SBY saya kira tidak usah ditanggapi serius apalagi diambil hati secara emosional, karena kita sama-sama hormati beliau sebagai Presiden ke enam RI. Mungkin saja saat beliau mengutarakan sinyalemen adanya dugaan keterlibatan TNI, Polri dan BIN dalam pilkada tersebut karena sedang bernostalgia waktu 10 tahun lalu berkuasa dan mengendalikan penuh kekuasaan politik nasional," ucap Basarah kepada Liputan6.com, Selasa (19/6/2018).

Dia menuturkan, pihaknya yang mengusung Saefullah Yusuf dan Puti Soekarno (Gus Ipul-Puti) tidak mau terpengaruh sama sekali dengan pernyataan SBY.

"Kami tim Gus Ipul dan Mbak Puti tidak mau terpengaruh dan akan tetap fokus kerja, kerja, dan kerja memenangkan Pilgub Jawa Timur pada tanggal 27 Juni yang akan datang, sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan UU dan peraturan-peraturan lainnya," ungkap Basarah.

Wakil Ketua MPR RI ini juga menilai, sikap SBY itu menandakan kemenangan Jokowi di Pilpres 2019 akan ditentukan kemenangan Gus Ipul-Puti.

"Bagi kami sekarang sudah sangat jelas, dengan sikap Pak SBY yang seperti itu, maka kemenagan Jokowi dalam Pilpres 2019 yang akan datang secara mutlak akan ditentukan oleh kemenangan Saefullah Yusuf dan Puti Soekarno dalam Pilgub 2018 ini," Basarah memungkasi.

 

Gejala Aparat

SBY Resmikan Gerakan Pasar Murah Demokrat di Jakarta
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi sambutan saat peresmian Gerakan Pasar Murah Demokrat di Jakarta, Kamis (7/6). Paket sembako dijual dengan harga Rp 25 ribu per kupon. (Liputan6.com/Iqbal Nugroho)

Sebelumnya, SBY membeberkan adanya informasi, ada tanda-tanda aparat negara tidak netral.

"Saya banyak mendengar informasi, bukan hanya dari Jawa Timur, tapi juga dari daerah-daerah lain. Ada tanda-tanda, ada niat yang barang kali membuat aparat negara tidak netral. Rakyat tentu menolak cara-cara seperti ini," kata SBY usai menggelar Apel Siaga Kader Partai Demokrat se-Jawa Timur di Asrama Haji, Kota Madiun.

Dugaan SBY bukan tanpa alasan. Sebab, saat momentum Lebaran Idulfitri kemarin, juga beredar video Ketua Umum DPN Seknas Jokowi, M Yamin yang mengklaim bahwa Jokowi selaku presiden dan kepala negara mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jawa Timur 2018.

"Aparat negara netral, tidak memihak, dan mengikuti aturan konstitusional, undang-undang dan peraturan yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum," ujar SBY.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya