IHSG Ditutup Turun 7,9 Persen Usai Libur Lebaran, Ini Penyebabnya

Sebanyak 672 saham memerah sehingga bebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 8 April 2025.

oleh Agustina Melani Diperbarui 08 Apr 2025, 17:10 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 17:10 WIB
IHSG Ditutup Turun 7,9 Persen Usai Libur Lebaran, Ini Penyebabnya
Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang pada sesi kedua perdagangan Selasa (8/4/2025) dibandingkan pada awal sesi perdagangan.(Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkurang pada sesi kedua perdagangan Selasa (8/4/2025) dibandingkan pada awal sesi perdagangan.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 7,9 persen ke posisi 5.996,14. Indeks LQ45 terpangkas 9,09 persen ke posisi 667,77. Seluruh indeks saham acuan memerah.

Usai libur panjang Lebaran 2025, IHSG berada di level tertinggi 6.036,55 dan level terendah 5.882,60. Sebanyak 672 saham memerah dan 30 saham menguat. 96 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.428.404 kali dengan volume perdagangan 22,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 20,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.860. Seluruh sektor saham kompak tertekan. Sektor saham basic terpangkas 10,54 persen, dan catat penurunan terbesar.

Sektor saham teknologi turun 10,23 persen, sektor saham consumer siklikal susut 8,82 persen. Sektor saham energi melemah 8,19 persen, sektor saham industri susut 8,44 persen, sektor saham consumer nonsiklikal terperosok 4,97 persen.

Lalu sektor saham kesehatan terpangkas 5,92 persen, sektor saham keuangan turun 5,73 persen, sektor saham properti turun 6,97 persen, sektor saham infrastruktur melemah 8,35 persen dan sektor saham transportasi melemah 7,89 persen.

Gerak Saham

Usai libur panjang Lebaran 2025, saham BBRI turun 10,12 persen ke posisi Rp 3.640 per saham. Harga saham BBRI dibuka turun ke posisi Rp 3.460 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 4.050 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 3.750 dan level terendah Rp 3.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 145.177 kali dengan volume perdagangan 7.414.969 saham. Nilai transaksi Rp 2,7 triliun.

Harga saham BBCA terpangkas 8,53 persen ke posisi Rp 7.775 per saham. Harga saham BBCA dibuka turun ke posisi Rp 7.400 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 8.500. Harga saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.000 dan level terendah Rp 7.275 per saham. Total frekuensi perdagangan 130.813 kali dengan volume perdagangan 5.759.274 saham. Nilai transaksi Rp 4,4 triliun.

Harga saham BMRI susut 10,19 persen ke posisi Rp 4.670 per saham. Harga saham BMRI dibuka turun ke posisi Rp 4.500 per saham dari sebelumnya Rp 5.200 per saham. Harga saham BMRI berada di level tertinggi Rp 4.830 dan level terendah Rp 4.500 per saham. Total frekuensi perdagangan 109.121 kali dengan volume perdagangan 7.680.332 saham. Nilai transaksi Rp 3,6 triliun.

Apa Saja Sentimen IHSG?

Hari Ini, Indeks Harga Saham Gabungan Ditutup di Zona Hijau
Penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/7/2024) menunjukan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

"IHSG terkena trading halt. Pasar dikejutkan kebijakan pemerintah AS yang mengumumkan kebijakan tarif impor baru pada Rabu, 2 April 2025 di mana Indonesia terkena tarif sebesar 32 persen,” kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Selasa, seperti dikutip dari Antara.

Maximilianus mengatakan, kebijakan tarif impor oleh AS membuat pelaku pasar khawatir akan terjadi perlambatan ekonomi global dan berimbas ke ekonomi dalam negeri, sehingga dikhawatirkan potensi munculnya perlambatan ekonomi yang dikhawatirkan akan berdampak terhadap pemutusan hubungan pekerjaan.

Pelaku pasar menantikan keputusan hasil negosiasi dan sikap pemerintah terkait perkembangan dinamika soal tarif resiprokal oleh AS, yang akan meredakan kecemasan pasar.

Sentimen membaik pasar yaitu setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan keinginan untuk terlibat dalam pembicaraan perdagangan dengan mitra utama, yang memicu harapan untuk meredakan ketegangan perdagangan global.

“Seiring dengan itu, ketegangan perdagangan AS dengan China tetap tinggi setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen pada impor China,” demikian seperti dikutip.

Sebagai tanggapan, China berjanji akan melakukan pembalasan lebih lanjut, dengan memperingatkan akan berjuang sampai akhir untuk mempertahankan kepentingannya. China mengumumkan tarif sebesar 34 persen pada semua impor AS mulai Kamis, yang mencerminkan langkah terbaru Washington.

 

Top Gainers-Losers

Akhir Pekan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham SOSS melonjak 24,73 persen
  • Saham CBTN melonjak 9,95 persen
  • Saham NETV melonjak 9,79 persen
  • Saham IPAC melonjak 9,33 persen
  • Saham LINK melonjak 9,24 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham MTFN merosot 16,67 persen
  • Saham PANI merosot 15 persen
  • Saham AREA merosot 14,98 persen
  • Saham INCO merosot 14,98 persen
  • Saham RAJA merosot 14,97 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBCA senilai Rp 4,1 triliun
  • Saham BMRI senilai Rp 3,5 triliun
  • Saham BBRI senilai Rp 2,7 triliun
  • Saham TLKM senilai Rp 892,7 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 728,1 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BBRI tercatat 145.169 kali
  • Saham BBCA tercatat 130.800 kali
  • Saham BMRI tercatat 109.106 kali
  • Saham BBNI tercatat 38.453 kali
  • Saham TLKM tercatat 31.731 kali

 

Bursa Saham Asia Pasifik

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa (8/4/2025). Bursa saham Asia Pasifik melesat dari koreksi sebelumnya akibat kebijakan tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan ancaman pengenaan tarif yang lebih tinggi terhadap China.

Mengutip CNBC, Selasa pekan ini, indeks Hang Seng di Hong Kong naik lebih dari 1,51 persen. Indeks Hang Seng ditutup ke posisi 20.127,68. Indeks Hang Seng teknologi melonjak 4,49 persen.

Pada perdagangan awal pekan ini, indeks Hang Seng memimpin koreksi. Indeks anjlok lebih dari 13 persen pada Senin, 7 April 2025, dan catat penurunan satu hari tertajam sejak 1997, demikian berdasarkan data FactSet.

Di sisi lain, indeks CSI 300 di China menguat 1,71 persen hingga ditutup ke posisi 3.650,76.

Selain itu, indeks ASX 200 naik 2,27 persen dan ditutup ke level 7.510. Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 6,03 persen dan ditutup ke posisi 33.012,58. Indeks Topix bertambah 6,26 persen dan ditutup di posisi 2.432,02. Indeks Kospi di Korea Selatan menanjak 0,26 persen dan ditutup ke posisi 2.334,23. Indeks Kosdaq bertambah 1,1 persen dan ditutup ke posisi 658,45.

Selain itu, indeks acuan Vietnam melemah 6,48 persen setelah kembali dari hari libur. Indeks SET Thailand turun ke level terendah sejak Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 7,9 persen ke posisi 5.996,14.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya