Utak-atik Arus Balik untuk Pemudik

Masa libur lebaran segera usai. Arus balik para pemudik menuju Jakarta pun mulai memuncak.

oleh Raden Trimutia HattaAbramena diperbarui 20 Jun 2018, 00:02 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2018, 00:02 WIB
Kemacetan di Gerbang Tol Palimanan. (Bola.com/Budi)
Kemacetan di Gerbang Tol Palimanan. (Bola.com/Budi)

Liputan6.com, Jakarta - Masa libur lebaran segera usai. Arus balik para pemudik menuju Jakarta pun mulai memuncak. Sejumlah rekayasa lalu lintas dilakukan kepolisian agar arus balik tidak menimbulkan kemacetan panjang.

Salah satu utak-atik arus balik yang dilakukan kepolisian dan Jasamarga adalah dengan memberlakukan sistem satu arah atau one way. Kebijakan ini berlaku utuk kendaraan yang melintasi tol Jakarta-Cikampek dari ruas tol Cipali dan Cipularang menuju Jakarta.

"Sebelumnya sistem satu arah di berlakukan mulai Karawang Timur Km 47 menuju Jakarta, sekitar pukul 16.00 WIB kembali diperpanjang mulai tol Cipali Km 82 hingga tol JORR Jakarta Timur Km 0," kata Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya, Selasa (19/06/2018).

Ia mengatakan, one way atau satu arah pada arus balik diberlakukan kembali guna mengurai kepadatan kendaraan pemudik yang mengalir dari arah Cipali, Cikampek, dan Purbaleunyi menuju Jakarta karena volume kendaraan yang masuk tol Cikampek terus bertambah.

"Contra flow sudah diberlakukan, ternyata volume kendaraan masih padat dan makin meningkat, sehingga upaya terakhir diberlakukan one way," kata Slamet.

Sedangkan, arus kendaraan yang dari arah Jakarta menuju Pantura Jawa Tengah, diarahkan melalui jalan alteri Karawang. Sementara semua pintu Tol menuju Cipali ditutup.

Padatnya kendaraan yang memasuki jalan Tol Jakarta-Cikampek membuat lalu lintas di jalan berbayar itu tersendat. Dampaknya antrean panjang kendaraan mengular. Seluruh kendaraan hampir tak bergerak adapun saat melaju hanya dengan kecepatan 20 sampai 40 Kilometer per jam.

Salah satu pemudik yang hendak kembali ke Jakarta, Bambang Utoro, mengatakan arus lalu lintas sejak memasuki tol Cipali sudah padat dan di ruas Jalan Tol Cikampek hingga Karawang padat merayap. Ia mengaku kemacetan mulai terjadi di Km 63.

"Padat merayap di Tol Cikampek Karawang, Km 63 Dawuan sudah padat merayap," kata Bambang.

Pemudik dari Majalengka itu juga mengaku sejak memasuki ruas tol Cipali kecepatan kendaraan berkurang hanya sekitar 40 kilometer per jam.

"Arus lalu lintas padat kecepatan kendaraan berkurang hingga 40 kilometer per jam," paparnya.

Selepas Cipali, disampaikan Bambang memasuki Tol Cikampek Km 63 Dawuan, kembali mengalami penurunan kecepatan hingga di bawah 20 kilometer per jam.

Gerbang Tol Palimanan.
Gerbang Tol Palimanan.

Puncak Arus Mudik

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, puncak arus balik Lebaran 2018 diperkirakan terjadi dua kali, yakni 20 Juni dan 23-24 Juni.

"Pada 17 Juni mulai ada peningkatan arus hingga 18 Juni 2018 berlangsung sampai malam. Untuk prediksi puncak arus perkiraan besok pada 20 Juni 2018 dan gelombang dua puncak arus balik pada 23-24 Juni 2018," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/6/2018).

Ia menyebutkan, ada beberapa titik yang bisa menjadi pemicu kemacetan arus balik, yaitu pada gerbang tol, rest area, serta kendaraan yang berhenti pada bahu jalan.

"Beberapa titik yang terpantau ada antrean yang cukup panjang yaitu pada gerbang tol, masuk rest area, dan kendaraan yang berhenti di bahu jalan sehingga bisa menjadi kerawanan kemacetan," katanya.

Ia mengatakan Polri sudah menyiapkan beberapa rencana untuk mengurai kepadatan arus balik akibat volume kendaraan yang berlebih.

"Apabila terjadi volume kendaraan arus balik yang berlebih maka akan digunakan pemecahan arus, contra flow, dan one way," katanya.

Kapolri juga memberikan kebebasan kepada seluruh jajaran kepolisian pemegang wilayah masing-masing untuk melalukan diskresi tersebut dalam mengurai kepadatan arus kendaraan seperti halnya di tol Jembatan Kalikuto.

"Saat masuk tol jembatan Kalikuto memang sempat ada antrean sekitar 500 sampai 600 meter. Akan tetapi masih terpantau tertib karena ada petugas yang mengatur dengan langsung dipecah ke luar pantura dan situasi saat ini masih relatif lancar," katanya.

Keluhan Pemudik

Puncak arus balik di Tol Cikampek. (Liputan6.com/Abramena)
Puncak arus balik di Tol Cikampek. (Liputan6.com/Abramena)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta maaf kepada para pemudik yang mengeluh mengalami kepadatan yang terjadi pasca penerapan contra flow atau sistem lawan arus yang diberlakukan di pintu tol Jakarta-Cikampek pada hari ini.

"Sebenarnya pemerintah sudah memberikan penjelasan bahwa satu rekayasa yang akan kita lakukan adalah contra flow, yang kedua adalah one way. Saya secara pribadi minta maaf atas kebijakan itu. Kita akan coba sosialisasikan, kemungkinan kemungkinan rekayasa yang akan dilakukan," kata Menhub Budi saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Selasa (19/6/2018).

Sebagai informasi, rekayasa lalu lintas dengan sistem contra flow kembali dilakukan siang ini Selasa (19/6), atau H+4 Lebaran, di tol Jakarta-Cikampek mengarah ke Jakarta. Contra flow diberlakukan mulai pukul 12.10 WIB.

Hal itu dilakukan pihak Kepolisian guna mengantisipasi kemacetan mengingat padatnya volume kendaraan terutama di Kilometer 66 karena adanya pertemuan arus dari tiga tol menuju Jakarta yaitu Tol Cipali, Cipularang dan Tol Cikampek dari arah Pantura.

"Kepadatan lalu lintas terjadi karena berbagai kendaraan menuju pintu Tol Cikampek arah Jakarta. Arus kendaraan berjalan lambat karena peningkatan volume arus balik mulai tadi pagi hingga siang ini," kata Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya.

Rekayasa lalu lintas lawan arus (contra flow) di Jalan Tol Cikampek arah Jakarta, diberlakukan mulai wilayah Dawuan Km 65 hingga Km 41. "Panjang rekayasa lalu lintas contra flow mencapai 24 kilometer," jelas Slamet.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya