Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyoroti kondisi kesehatan sopir dan keamanan lingkungan terminal saat meninjau suasana arus balik Lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
"Kalau selama ini sopir bus diminta hadir di posko kesehatan, sebaiknya cara itu diubah, yakni petugas kesehatan yang mendatangi sopir bus dan melakukan pengecekan kesehatan dengan cara investigasi," kata Budi Karya, Selasa (19/6/2018).
Soal kesehatan sopir bus di Terminal Kampung Rambutan, Budi Karta sempat bertanya kepada pengelola terminal maupun sopir bus, dan ia menilai bahwa fasilitas pengecekan kesehatan sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di sana sudah baik, tapi tata cara pengecekannya yang perlu diubah.
Advertisement
Budi Karya menegaskan, jika meminta sopir datang ke pos komando (posko) kesehatan, maka pengelola terminal sulit menemukan sopir yang tidak sehat dan bermasalah.
Namun, menurut dia, jika pengecekan dilakukan secara investigasi, maka siapapun sopir bisa dilakukan pengecekan kesehatan seperti apa adanya.
"Ke depan, pengelola terminal agar mengubah tata cara pengecekan kesehatan sopir bus," ujar Menhub dilansir dari Antara.
Budi Karya, juga menyoroti soal keamanan lingkungan di dalam Terminal Kampung Rambutan, dan meminta pengelola terminal selalu menyiapkan angkutan terintegrasi hingga malam hari agar para pemudik dapat melanjutkan perjalanan menuju kota tujuannya kapan pun waktu ketibaannya.
"Ini untuk mengantisipasi aksi kriminal di luar terminal," kata Budi Karya Sumadi.
Sementara itu, pengelola Terminal Kampung Rambutan mencatat arus balik sejak Lebaran pada Jumat 16Â Juni hingga Selasa ini tercatat sebanyak 58.807 jiwa menggunakan 1.840 bus.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: