Warga Kampung Akuarium Berharap Anies Baswedan Segera Tata Bekas Gusuran

Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara berharap Gubernur Anies Baswedan segera menata kampungnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2018, 15:41 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2018, 15:41 WIB
Shelter Kampung Aquarium dari Ketinggian
Suasana shelter penampungan dari ketinggian di kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (4/4). Setiap kepala keluarga menempati 1 unit shelter dengan ukuran 3,5 X 6 meter. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara berharap Gubernur Anies Baswedan segera menata kampungnya. Ini menyusul keluarnya Keputusan Gubernur Nomor 878 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Penataan Kampung dan Masyarakat.

Pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, Kampung Akuarium digusur paksa pada 11 April 2016. Sekitar 345 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal mereka.

Salah seorang warga Kampung Akuarium, Dharma Diani mengatakan akibat penggusuran itu, mereka harus bertahan tanpa tempat tinggal. Kartu identitas mereka dicabut bersamaan dengan penggusuran.

Ketika Gubernur Anies menjabat, mereka diberikan tempat penampungan sementara (shelter). Penampungan ini dihuni 90 kepala keluarga yang bertahan di Kampung Akuarium. Pada awal Januari lalu, rukun tetangga kembali dibentuk dan warga bisa kembali mendapatkan identitasnya.

"9 bulan kami berproses, ini iktikad baik ada kami sudah rasakan insyaallah. Pak Anies sudah memerintahkan bawahannya dan alhamdulillah welcome banget," ujar Diani di PN Jakarta Pusat, Selasa (26/6/2018).

Dia berharap, Anies melanjutkan komitmennya untuk membangun kembali kampungnya. Dia yakin, dengan keputusan gubernur itu sebagai dasar hukum, kampungnya bisa terbangun kembali pada 2019.

"Kepgub ada kekuatan hukumnya penataan atau gugus tugas penataan kampung itu bisa direalisasikan dengan kepgub," kata Diani.

Warga berharap konsep pembangunan Anies menyertakan keinginan masyarakat di sana, termasuk nelayan di Kampung Akuarium. Diani menungkap, mereka memiliki desain sendiri dan maketnya sudah pernah diserahkan kepada Anies pada awal tahun ini.

"Bukan cuma rusun doang, paku dingin tapi lebih mengedepankan kampung nelayan, kampung bahari di situ ada harapan bahwa pemerintah dan warga bisa bekerja sama berkolaborasi bisa ngobrol menemukan titik persoalan," ucap Diani.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Masalah Komunikasi

Diani yakin, sejak awal, masalah penggusuran ini hanya karena adanya miskomunikasi warga dengan pemprov. Dia bersyukur pemerintah Jakarta saat ini lebih mau mendengarkan warga Kampung Akuarium.

"Dari awal kita bicarakan solusinya bagaimana penataan kampung bukan sekadar digusur langsung pindah beres, ternyata bisa ga tempat ditata tempat itu direka ulang atau gimana, ternyata bisa semua kalau pemerintah mau dan mendukung dan Alhamdulillah sampai hari ini Pemda sekarang mau bicara mau duduk bareng mau mendengar mau kolaborasi itu terealisasi semua," kata dia.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya