Liputan6.com, Jakarta Masalah malnutrisi seperti gizi buruk dan stunting masih menjadi persoalan besar di Indonesia yang perlu diatasi segera. Penanganan stunting pun butuh keterlibatan masyarakat dan stakeholder terkait.
Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, saat membuka Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta. Menurutnya, dengan gotong royong masyarakat dan stakeholder terkait, target penurunan stunting dapat tercapai.
Puan menjelaskan, Indonesia termasuk salah satu negara yang belum mencapai target MDGs 1.2 terkait proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum.
Advertisement
"Persoalan stunting tidak saja menganggu pertumbuhan tumbuh anak, tetapi juga dapat menghambat perkembangan kecerdasan, serta menimbulkan kerentanan terhadap penyakit tidak menular dan penurunan produktivitas pada usia dewasa," ujarnya.
Pemerintah sendiri, imbuh Puan, telah melaksanakan intervensi penurunan stunting terintegrasi yang difokuskan pada 100 Kabupaten/Kota pada 2018. Pada 2019, upaya itu akan diperluas dengan mencakup 160 Kabupaten di Papua dan Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, pada 2020 akan ditambah menjadi 390 Kabupaten/Kota dan menjadi 514 Kabupaten/Kota pada 2021.
Ia mengatakan, pendekatan terintegrasi dan konvergensi pencegahan stunting perlu dilakukan, baik di level Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, hingga tingkat desa.
"Stunting bukan sekadar masalah sektor kesehatan. Namun, juga terkait dengan akses pangan, layanan kesehatan dasar, termasuk akses air bersih dan sanitasi, serta pola pengasuhan," ucap Puan.
Dirinya pun menyambut baik WNPG 2018 yang berfokus pada upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting melalui revitalisasi ketahanan pangan dan gizi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Ini merupakan forum lintas pemangku kepentingan yang dapat berperan secara strategis dalam upaya mempertemukan dan sinkronisasi berbagai program dan kebijakan pangan dan gizi dari berbagai perspektif," kata Puan.
Diharapkan pula, WNPG mampu membangun kesadaran publik secara luas tentang keseriusan mengatasi stunting, termasuk bagi para akademisi, pihak industri, dan masyarakat.
"Sekali lagi, penanganan stunting tidak hanya dilakukan pemerintah, butuh gotong royong dari seluruh pihak dan pemangku kepentingan," ujarnya.
Turut Hadir dalam pembukaan WNPG 2018, Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla, Menteri Kesehatan Nika F Moeloek, Menristek Dikti M Natsir, dan Menteri PPN/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
(*)