Demokrat: SBY Tegaskan TGB Masih Kader Partai

Ferdinand meminta TGB mempertegas sikap politiknya. Pasalnya, Demokrat memiliki etika politik yang harus diikuti kadernya. Pejabat partai tak boleh mendahului sikap resminya.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2018, 17:29 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2018, 17:29 WIB
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) saat berkunjung ke redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (3/78/2018). (Istimewa)
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) (tengah) saat berkunjung ke redaksi Liputan6 di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (3/78/2018). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menegaskan Gubernur NTB M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang masih merupakan kader Partai Demokrat. Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, kepada wartawan.

"TGB itu sampai hari ini masih kader Partai Demokrat. Tadi kami rapat dengan ketua umum di kediaman Beliau di Mega Kuningan. SBY menyampaikan secara tegas bahwa sampai saat ini TGB masih kader Partai Demokrat, tidak pernah mengundurkan diri dan tidak pernah dimundurkan atau diberhentikan," ujar Ferdinand di DPP Partai Demokrat Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).

Setelah bermanuver, TGB disebut-sebut berpotensi akan ditarik menjadi cawapres Jokowi. Mengenai hal ini, Ferdinand mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan. Namun, kemungkinan Demokrat tak akan mendukung karena di luar kebijakan partai.

"Karena itu di luar garis kebijakan partai, tentu kami akan kembali membicarakannya di partai apakah mendukung atau tidak," ujarnya.

Ia mengatakan manuver TGB sah-sah saja karena haknya sebagai individu. Demokrat tak menghalangi TGB menyampaikan manuvernya, termasuk tak akan menghalangi keinginan TGB jika ingin berkarier ke posisi yang lebih tinggi.

 


Hak Individu

zulhas
Ketua MPR Zulkifli Hasan bertemu Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Rabu (9/5/2018). (Merdeka.com/Ahda Bayhaqi)

"Partai Demokrat tidak boleh menghalangi itu. Tetapi kalau Pak TGB ingin bermanuver lebih luas, ada baiknya beliau menentukan sikapnya di Partai Demokrat. Apakah Beliau ingin mengundurkan diri boleh saja atau bagaimana, sebaiknya komunikasi dengan partai," jelasnya.

"Partai Demokrat tak akan menghalang-halangi, tak akan menghambat dan melarang kalau TGB dibawa Jokowi menjadi wakilnya," sambungnya.

Ferdinand meminta TGB mempertegas sikap politiknya. Pasalnya Demokrat memiliki etika politik yang harus diikuti kadernya. Pejabat partai tak boleh mendahulii sikap resminya.

"Kalau ingin mendahului sikap, apalagi sampai saat ini Partai Demokrat belum menenukan sikap, ada baiknya dipertimbangkan," jelasnya.

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya