Siti Zuhro: BIN Tak Perlu Curigai Komitmen KAHMI dan HMI untuk NKRI

Siti Zuhro mengatakan bahwa kehadiran KAHMI cukup diperhitungkan dalam kehidupan bernegara dan berpolitik di negeri ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jul 2018, 10:58 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2018, 10:58 WIB
Siti Zuhro
Peneliti LIPI Siti Zuhro, Jumat (17/3/2017). (Muhammad Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Siti Zuhro menilai institusinya kerap dicurigai Badan Intelijen Negara (BIN) terkait komitmennya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.

"Kepada BIN, KAHMI pada dasarnya tidak perlu dicurigai. Meskipun sipil, cinta kami utuh kepada NKRI," kata Siti Zuhro saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Graha KAHMI Jatim, Kota Surabaya, Sabtu, 21 Juli 2018.

Oleh karena itu, lanjut dia, KAHMI senantiasa terpanggil untuk menjaga kelangsungan dan kemajuan NKRI. Namun, sebaliknya kalau NKRI goyah karena ada elite-elite yang sedang bermanuver dan membahayakan NKRI, KAHMI akan berteriak kencang.

"Itu sifat watak dasar dari alumni HMI. Boleh orang memandang sebelah mata kepada kami, seperti yang saya sampaikan pada acara buka puasa bersama di rumah Pak Akbar Tanjung waktu lalu, kami seolah-olah tidak solid. Begitu menyinggung hal yang prinsip, kami akan bergerak bersama merespons bersama," ujar Zuhro seperti dilansir dari Antara.

Siti Zuhro mengatakan bahwa kehadiran KAHMI cukup diperhitungkan dalam kehidupan bernegara dan berpolitik di negeri ini.

Hal itu dikarenakan KAHMI memiliki prinsip dalam keberpihakan dan empati terhadap Indonesia yang maju yang sejahtera.

"Prinsip dasar yang dipahami itu yang menjadikan KAHMI tidak luntur," katanya.

 

Bangun Rumah KAHMI

Sementara itu, Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Jatim Bawon Adi Yitoni mengatakan bahwa salah satu kebersamaan dan kesolidan anggota KAHMI telah dibuktikan dengan dibangunnya Graha Kahmi Jatim kali ini.

"KAHMI sudah 52 tahun. Bicara program 'ndaki-ndaki' (tinggi) tetapi rumah tidak punya," katanya.

Selama dalam kepengurusan KAHMI Jatim yang sekarang, lanjut dia, pihaknya mencari cara agar Graha Kahmi Jatim bisa dibangun salah satunya dengan cara gotong royong di antara pengurus dan anggota KAHMI Jatim serta bantuan dari pihak-pihak terkait lainnya.

"Meskipun bisanya membantu Rp100 ribu tidak apa-apa, yang penting ikhlas," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya