Liputan6.com, Jakarta - Enam orang sempat terjebak di puncak Gunung Rinjani usai gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Keenamnya terdiri dari tiga pendaki, dua porter, dan satu guide.
Namun, hanya tiga pendaki yang dievakuasi menggunakan helikopter. Sementara dua porter dan seorang guide dievakuasi lewat jalur darat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ketiganya tengah menuju Pelawangan, Sembalun, bersama tim evakuasi dan tujuh penduduk setempat yang tak sengaja ditemukan di Gua Susu, Gunung Rinjani.
Advertisement
Menurut dia, 10 orang itu dievakuasi melalui jalur darat karena mereka sudah terbiasa dengan kondisi alam di sana. Mereka juga tengah dalam kondisi sehat.
Ini berbeda dengan kondisi tiga pendaki yang masih terguncang usai gempa Lombok. Salah satunya bahkan mengalami cedera di kaki.
"Mereka dievakuasi melalui jalur darat. Porter dan guide kan sudah sering turun naik gunung. Mereka juga dalam kondisi sehat, sehingga turun bersama tim evakuasi melalui darat," ujar Sutopo ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Selain itu, kata dia, helikopter digunakan untuk evakuasi jenazah pendaki yang meninggal karena tertimpa material longsor Gunung Rinjani saat gempa Lombok. Evakuasi jenazah harus cepat dilakukan karena korban sudah tiga hari meninggal.
"Helikopter harus digunakan untuk evakuasi jenazah dan memperhatikan kondisi kesehatan pendaki tadi," kata Sutopo.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: