Pengadilan Bekukan JAD, Zainal Anshari: Enggak Ada Guna Ajukan Banding

Kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) resmi dibekukan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2018, 13:15 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 13:15 WIB
Sidang vonis pembubaran Jemaah Ansharut Daulah (JAD)
Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Pusat, Zainal Anshori seusai mengikuti sidang pembubaran organisasi JAD di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (31/7). Tidak kurang dari 200 personel dilibatkan untuk pengamanan sidang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) resmi dibekukan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Majelis hakim menilai JAD melanggar Undang-Undang Pemberantasan Terorisme.

Kuasa Hukum JAD, Asludin Hatjani mengaku, pimpinan kelompok tersebut Zainal Anshari tak ingin mengajukan banding.

"JAD dihukum dengan jalan pembekuan dan denda. Kami konsultasi dengan yang mewakili Jamaah Ansharut Daulah yakni Zainal Anshari beliau menyatakan biarkan saja enggak usah banding. Jadi saya hanya melaksanakan apa yang mewakili JAD," kata Asludin di PN Jakarta Selatan, Selasa (31/7/2018).

Alasan Zainal tak ingin mengajukan banding karena menilainya sia-sia. Perkara ini tak akan ada gunanya jika dilanjutkan.

"Ya kalau itu dinyatakan, tidak banding. Tapi bukan berarti setuju atau tidak setuju, mungkin dia beranggapan bahwa ini tidak ada gunanya dilanjutkan. Oleh karena itu, beliau menyatakan tidak dilanjutkan saja, itu bahasa dari beliau tadi," ujar Asludin.

Heran

Pimpinan JAD Zainal Anshari usai mendengar putusan hakim
Pimpinan JAD Zainal Anshari usai mendengar putusan hakim. (Merdeka.com/Nur Habibie)

Selain itu, Asludin dan kliennya heran dengan sikap Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait vonis tersebut.

"Itu saya mewakili JAD, tidak mengajukan banding. Yang saya heran itu JPU masih pikir-pikir, kenapa masih pikir-pikir?" kata Asludin.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya