Liputan6.com, Jakarta - Berbagai persiapan dan pembenahan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI untuk menyambut Asian Games 2018, salah satunya dengan perluasan kawasan ganjil genap. Upaya ini untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Namun, penerapan perluasan kawasan ganjil-genap ini menjadi sorotan warganet. Mereka protes, ganjil genap hanya memindahkan kemacetan dari jalan arteri ke alternatif.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik menilai, ganjil genap justru sukses menurunkan waktu tempuh kendaraan.
Advertisement
Taufik menyebut, warganet yang protes bukanlah pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno. "Netizen marah ganjil genap karena Pak Anies-nya gubernur, yang marah netizennya Ahok saja. Kalau netizen Pak Anies mah enggak," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Kamis (2/8/2018).
Menurut dia, seharusnya, masyarakat lebih percaya data dari Polda Metro Jaya yang menyebut ganjil genap cukup efektif mengurai macet. "Polda Metro Jaya sudah ngomong berkurang 15 persen, percaya data polda,"Â ujar Taufik.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Hanya Selama Asian Games 2018
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menegaskan perluasan ganjil genap ini diberlakukan hanya selama Asian Games saja.
"Untuk ganjil genap dipermanenkan itu belum, ganjil-genap cuma buat Asian Games," sebutnya.
Untuk ganjil genap ini, pihaknya menurunkan personel sebanyak 600 orang. Mereka adalah gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres di setiap wilayah masing-masing yang terkena aturan ganjil genap.
"Jadi kan ini ada penambahan beberapa ruas jalan jadi untuk penindakan ganjil genap atau tugas rutin di situ kurang lebih 600 personel di masing masing wilayah gabung dengan Polda itu 600 personel," tandas Yusuf.
Advertisement