Wakil Ketua DPRD DKI: Yang Marah Ganjil Genap Itu Pendukung Ahok

Warganet protes, ganjil genap hanya memindahkan kemacetan dari jalan arteri ke alternatif.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Agu 2018, 14:37 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2018, 14:37 WIB
Ganjil Genap Sudah Diberlakukan di Jakarta
Kendaraan melintasi kawasan sistem ganjil genap di Jalan S Parman, Jakarta, Rabu (1/8). Pemprov DKI hari ini resmi memberlakukan sistem ganjil genap mulai pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB setiap hari atau Senin hingga Minggu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai persiapan dan pembenahan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI untuk menyambut Asian Games 2018, salah satunya dengan perluasan kawasan ganjil genap. Upaya ini untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Namun, penerapan perluasan kawasan ganjil-genap ini menjadi sorotan warganet. Mereka protes, ganjil genap hanya memindahkan kemacetan dari jalan arteri ke alternatif.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik menilai, ganjil genap justru sukses menurunkan waktu tempuh kendaraan.

Taufik menyebut, warganet yang protes bukanlah pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno. "Netizen marah ganjil genap karena Pak Anies-nya gubernur, yang marah netizennya Ahok saja. Kalau netizen Pak Anies mah enggak," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Kamis (2/8/2018).

Menurut dia, seharusnya, masyarakat lebih percaya data dari Polda Metro Jaya yang menyebut ganjil genap cukup efektif mengurai macet. "Polda Metro Jaya sudah ngomong berkurang 15 persen, percaya data polda," ujar Taufik.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hanya Selama Asian Games 2018

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menegaskan perluasan ganjil genap ini diberlakukan hanya selama Asian Games saja.

"Untuk ganjil genap dipermanenkan itu belum, ganjil-genap cuma buat Asian Games," sebutnya.

Untuk ganjil genap ini, pihaknya menurunkan personel sebanyak 600 orang. Mereka adalah gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres di setiap wilayah masing-masing yang terkena aturan ganjil genap.

"Jadi kan ini ada penambahan beberapa ruas jalan jadi untuk penindakan ganjil genap atau tugas rutin di situ kurang lebih 600 personel di masing masing wilayah gabung dengan Polda itu 600 personel," tandas Yusuf.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya