Alasan JK Tak Hadiri Sidang Kabinet RAPBN Bersama Jokowi

Dalam sidang kabinet membahas RAPBN, Wapres JK tidak hadir menemani Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2018, 07:52 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2018, 07:52 WIB
Wapres Jusuf Kalla Terima Penghargaan UNS
UNS memberikan penghargaan kepada Wapres JK di Auditorium UNS, Senin (12/3).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menjelaskan alasannya tidak hadir mendampingi Presiden Jokowi saat membuka rapat paripurna kabinet dengan topik nota keuangan dan RAPBN tahun anggaran 2019 di Istana Negara, kemarin.

Dia menjelaskan absen lantaran menemani anak ketiganya, Muswira Kalla menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Saya tadi menemani anak di Rumah Sakit, dioperasi di (Paviliun) Kencana (RSCM)," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa 7 Agustus 2018.

Namun, JK tidak mau membeberkan tentang penyakit yang diderita anak ketiganya tersebut. Ia hanya menyatakan syukur lantaran operasinya berjalan lancar.

"Alhamdulillah sukses, pokoknya operasi. di (Paviliun) Kencana (RSCM), jadi persis di jam yang sama, karena rapat juga kan baru kemarin diumumkan. Jadi karena anak, jadi ya mesti ditemani," papar JK.

Jokowi menggelar Sidang Kabinet Paripurna terkait Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran (R-APBN) 2019 di Istana Negara.

Dalam sambutannya, Jokowi kembali mengingatkan seluruh jajaran di kabinetnya untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Kembali lagi saya ingin menegaskan bahwa prioritas pengembangan sumber daya manusia menjadi tekanan dan perhatian dari setiap kementerian yang ada," ujar dia di Istana Negara, Jakarta, Selasa 7 Agustus 2018,

Menurutnya, ada sejumlah program yang menjadi fokus pemerintah dalam pengembangan SDM, salah satunya pelatihan vokasi. Di mana, dalam implementasinya, pemerintah telah menggandeng sektor industri. Hal ini juga diharapkan bisa diikuti oleh sektor-sektor lain.

"Saya harapkan terutama untuk vocational school, vocational training, kemudian kemitraan dengan industri, upgrading di ketenagakerjaan kita dan kementerian lain," kata dia.

 

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya