4 Terduga Teroris Jaringan Santoso Simpan 15 Kg Peledak di Kebun

Para terduga teroris akan menggunakan peledak untuk menjalankan teror pada Agustus 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2018, 23:07 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2018, 23:07 WIB
Bom Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 bersama Polda Sulawesi Selatan menangkap empat orang yang terkait jaringan teroris Santoso. Kelompok ini menimbun 15 kilogram bahan peledak dalam tanah.

"Bahan peledak seberat 15 kilogram itu sudah tercampur dan semuanya diamankan di kebun milik jaringan teroris ini. Semuanya sudah dicampur dan sudah siap untuk diledakkan," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Sabtu (11/8/2018).

Seperti dilansir Antara, keempat terduga teroris ditangkap di dua lokasi berbeda. Dua orang berinisial B dan M, diringkus di wilayah Luwu Timur (Lutim). Sementara dua lainnya serta dua lainnya R dan I di Kabupaten Bone.

Kombes Dicky mengungkapkan, peledak itu sudah siap digunakan para pelaku. Mereka tinggal memasang detonator ke peledak.

"Kalau jenis peledaknya itu sama dengan jenis yang selama ini digunakannya. Mereka sudah beraksi sejak 2010 lalu dan berpengalaman dalam perakitan dan perencanaan," katanya.

Interogasi singkat kepada para pelaku mengindikasikan, mereka akan menggunakannya di Bulan Agustus 2018.

"Mereka punya target-target, tapi rencana mereka bisa dicegah setelah diamankan beserta bahan peledaknya," terangnya.

Menurut dia, keempat pelaku jaringan teroris Santoso dan Daeng Koro ini diduga terlibat dalam pengeboman di Poso yang korbannya adalah anggota polisi.

Apalagi empat orang jaringan teroris Santoso ini, lanjut Kombes Dicky, merupakan anggota aktif dan terlibat dalam beberapa aksi sejak tahun 2010.

Mantan Direktur Sabhara Polda Kepulauan Riau itu menyatakan keempatnya anggota aktif yang berada di wilayah pegunungan Sulawesi Tengah bersama dengan Santoso.

"Santoso itu punya banyak anggota aktif dan ini merupakan pendukung, sedangkan simpatisan adalah warga setempat. Yang ditangkap, pendukung," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya