Video Viral Aksi Heroik Bocah SMP Panjat Tiang demi Merah Putih Berkibar

Sang bocah memanjat lantaran tali yang digunakan untuk mengibarkan sang saka Merah Putih tersangkut di bagian atas tiang bendera.

oleh Muhammad Ali diperbarui 17 Agu 2018, 13:51 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2018, 13:51 WIB
emperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, PT PLN (Persero) ikut serta dalam pelaksanaan upacara bendera bersama Pemda Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. (Liputan6.com/Ika Defianti)
emperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, PT PLN (Persero) ikut serta dalam pelaksanaan upacara bendera bersama Pemda Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Liputan6.com, Jakarta - Video aksi heroik seorang bocah SMP yang memanjat tiang bendera viral di media sosial. Sang bocah memanjat lantaran tali yang digunakan untuk mengibarkan sang saka Merah Putih tersangkut di bagian atas tiang bendera.

Dalam video itu digambarkan tengah berlangsung proses pengibaran bendera. Namun, saat sang saka merah putih akan dikibarkan di tiang bendera, tiba-tiba tali pemintas tak bergerak lantaran tersangkut di ujung tiang alias keluar dari as roda.

Tanpa pikir panjang, bocah bernama Joni Kala ini tiba-tiba keluar dari barisan paduan suara acara tersebut. Dia kemudian memanjat tiang bendera yang cukup tinggi.

Siswa SMPN I Silawan Desa di Motoaain, NTT, ini menaiki tiang tanpa rasa takut sedikit pun. Kedua kakinya merekat erat tiang yang terbuat dari besi. Meski tiang terlihat bergoyang, dia tetap terus naik hingga mencapai puncak.

Usai membetulkan tali ke posisi semula, dia lantas turun dari tiang. Tepukan berbondong-bondong pun terdengar dari peserta upacara yang menyaksikan aksi heroik Joni Kala.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Di Tapal Batas

Kades Silawan Ferdi Mones membenarkan kejadian itu. Menurut dia, upacara bendera itu berlangsung di Desa Silawan, NTT yang termasuk daerah tapal batas NKRI.

"Anak itu sebagai pahlawan," ujar Ferdi saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Jumat (17/8/2018).

Dia menilai, pahlawan layak disematkan kepada anak tersebut lantaran telah menyelamatkan wajah Indonesia di tapal batal NKRI. Saat itu, proses upacara bendera disaksikan pejabat daerah dan delegasi negara perbatasan.

"Di samping menyelematkan bendera, juga menyelamatkan wajah NKRI di tapal perbatasan," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya