Cerita WNI di Australia Rela Cuti Demi Ikut Upacara di KBRI

Mereka yang hadir terdiri dari tokoh masyarakat, akademisi, profesional, mahasiswa dan pelajar hingga ibu rumah tangga serta diplomat.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2018, 04:05 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2018, 04:05 WIB
Mengenang Semangat Golongan Muda di Tugu Proklamasi Rengasdengklok
Bendera Merah Putih berkibar di Monumen Kebulatan Tekad, Rengasdengklok, Karawang, Jumat (17/8). Monumen Kebulatan Tekad dibangun untuk memperingati peristiwa 'penculikan' Soekarno-Hatta oleh Golongan Muda Indonesia.(Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Negara Indonesia yang bermukim di Australia rela mengambil cuti untuk bisa ikut merayakan HUT ke-73 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra pada 17 Agustus 2018.

"Peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun ini sangat istimewa karena memberikan makna khusus mengingat kini Indonesia telah menjadi bangsa yang semakin maju, besar, demokratis dan diakui dunia. Indonesia kini menjadi anggota G-20, Anggota Tidak Tetap DK PBB, Tuan Rumah Asian Games 2018," kata Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo dalam siaran pers KBRI Canberra yang diterima di Jakarta, Sabtu, 18 Agustus 2018. 

Sekalipun 17 Agustus bukan hari libur di Australia, bagi masyarakat Indonesia di Australia, termasuk di Canberra, Upacara HUT Kemerdekaan RI memang menjadi momentum yang paling ditunggu-tunggu untuk menunjukkan tingginya semangat kebangsaan mereka.

Mereka yang hadir terdiri dari tokoh masyarakat, akademisi, profesional, mahasiswa dan pelajar hingga ibu rumah tangga serta diplomat.

Meski upacara dimulai pukul 09.45, masyarakat sudah datang di pelataran KBRI Canberra pukul 8 pagi. Padahal udara di Kota Canberra sangat dingin sehingga membuat peserta upacara harus mengenakan pakaian berlapis. Sejumlah pemanas pun disediakan oleh KBRI Canberra. Maklum, ketika Upacara berlangsung, suhu di Kota Canberra mencapai minus 1 derajat Celcius.

Peserta upacara bukan hanya didominasi WNI tapi juga masyarakat Australia yang terdiri dari pejabat pemerintah/diplomat, tentara, mahasiswa hingga siswa sekolah dasar dan menengah.

Umumnya Warga Negara Australia tersebut adalah mereka yang sedang belajar Bahasa Indonesia dan juga pecinta Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Friends of Indonesia.

Bahkan, sejumlah sekolah di Negara Bagian Victoria yang berjarak sekitar hampir 800 km dari Canberra, secara khusus mengirimkan murid-murid dan guru Bahasa Indonesia mereka untuk menghadiri Upacara ini.

 

Potong Tumpeng

Usai upacara dilakukan pemotongan tumpeng oleh Dubes RI yang didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Canberra, Caecilia Legowo, yang diberikan kepada sejumlah tokoh masyarakat Indonesia dan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia-Australia (PPIA) Canberra.

Rangkaian acara peringatan Detik-detik Proklamasi tahun 2018 di KBRI Canberra ditutup dengan pembagian medali kepada para pemenang lomba dan pertandingan serta juga penampilan istimewa dari Michael Jakarimilena atau yang dikenal dengan Michael J Idol yang mempersembahkan sejumlah lagu nasional dan daerah, yakni Indonesia Pusaka, poco-poco dan Gemu Famire/Maumere. 

Reporter: Iqbal Fadli

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya